kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raskin belum jalan, Bulog merugi


Rabu, 03 Mei 2017 / 11:17 WIB
Raskin belum jalan, Bulog merugi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Di antara jajaran perusahaan negara, Perum Bulog mencatatkan kerugian sebesar Rp 903 miliar pada kuartal pertama di tahun 2017 ini. Kondisi ini menempatkan Bulog sebagai sebagai BUMN yang menelan kerugian paling banyak dalam laporan kinerja seluruh BUMN.

Direktur Keuangan Perum Bulog Iryanto Hutagaol menjelaskan, buruknya kinerja Bulog bukan karena kinerja perusahaan ini memburuk. "Ini karena Bulog belum bisa menyalurkan Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) pada tiga bulan pertama ini," ujar Iryanto, kemarin (2/5). Efeknya, biaya operasional Bulog terus jalan meski beras belum disalurkan.

Iryanto menjelaskan, bisnis Bulog sangat tergantung kebijakan pemerintah. Sebab, sekitar 70% pendapatan Bulog itu dari penjualan beras bagi warga miskin. Lantaran Bulog tidak membagikan bneras ini, pendapatan Bulog anjlok.

Bulog yakin, seiring penyaluran beras akan mulai didistribusikan kuartal II ini, pendapatan Bulog kembali melesat. "Efeknya akan kelihatan kuartal kedua nanti," ujarnya.

Setiap bulan, Perum Bulog sejatinya mendapatkan perintah penyaluran rastra sebesar 250.000 ton beras.

Dengan begitu, beras yang belum disalurkan mencapai 750.000 ton. Jika beras tersalur, hitungan Iryanto, Bulog bisa dapat pendapatan sekitar Rp 1 triliun.

Tak cuma kinerja keuangan buruk, hingga April 2017, Bulog baru menyerap gabah setara beras 900.000 ton. Padahal, merujuk target Bulog , semester I tahun ini bisa bisa menyerap 2,5 juta ton hingga 3 juta ton. "Kami optimis bisa kejar penyerapan karena panen masih berlangsung," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×