kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog akan jual gula sesuai patokan HET


Kamis, 20 April 2017 / 17:37 WIB
Bulog akan jual gula sesuai patokan HET


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menyambut Lebaran pada tahun ini, Perum Bulog telah menyiapkan stok gula sebanyak 400.000 ton. Stok gula tersebut berasal dari sisa impor tahun lalu yang sebesar 260.000 ton, dan sisanya dibeli dari gula lokal.

Bulog juga siap mendistribusikan gula tersebut lewat Rumah Pangan Kita (RPK) yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, Bulog akan menjual gula tersebut di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa, Bulog akan menjualnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemdag). Artinya Bulog akan melepas gula seharga Rp 11.800 per kg-Rp 12.000 per kg di tingkat pedagang, dan harga gula sampai ke konsumen diharapkan Rp 12.500 per kg.

"Jadi pedagang masih ada margin keuntungan," ujar Djarot, pekan lalu (20/4).

Namun di luar Jawa seperti di Papua, Bulog akan melakukan perhitungan ulang karena biaya transportasi yang mahal. Djarot mengambil contoh, penjualan gula ke daerah pedalaman di Papua pasti lebih mahal ketimbang di Jakarta. Pasalnya, ongkos transportasi sampai ke sana cukup mahal. Bahkan Bulog menghitung ongkos transportasi saja bisa mencapai Rp 1.100 per kg. Maka, Bulog baru bisa melepas gula ke pedagang seharga Rp 13.000 per kg, dan pedagang diharapkan menjual dengan harga maksimal Rp 13.500 per kg.

Djarot mengakui perlu perjuangan tambahan agar gula bisa sampai ke seluruh pelosok tanah air. Sebab, Bulog telah ditugaskan pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga pangan. Namun menurutnya, idealnya, harga gula itu sekitar Rp 13.000 sampai ke konsumen, khusus untuk daerah di luar Pulau Jawa. Namun, di Palau Jawa, Bulog masih bisa menjual sesuai dengan harga HET.

Meskipun ia mengakui terkadang di Jawa juga perlu ada tambahan ongkos kirim bila harus dikirim ke kota-kota kecil. Untuk itu, Bulog terkadang harus mencari cara agar penjualan gula tidak terlalu jauh dari batas HET yang ditetapkan pemerintah sehingga dapat dijangkau masyarakat kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×