kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rata-Rata Kecepatan Internet Indonesia Turun, Ini Dasar Pengukuran Speedtest


Selasa, 08 Februari 2022 / 18:14 WIB
Rata-Rata Kecepatan Internet Indonesia Turun, Ini Dasar Pengukuran Speedtest


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pekan lalu, Speedtest by Ookla mengeluarkan data terbaru mengenai kecepatan internet di seluruh dunia. Dalam laporan per Desember 2021, kecepatan internet Indonesia berada di peringkat ke 113 dari 138 negara di dunia.

Masih dalam laporan itu, tingkat rata-rata kecepatan internet mobile di Indonesia menurun. Bahkan kecepatannya berada di bawah Laos dan Kamboja. Kecepatan unduh internet mobile di Indonesia hanya 15 mbps. Sedangkan kecepatan unggah mencapai 9,16 mbps.

Dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB, Agung Harsoyo menganalisa, data kecepatan unduh dan unggah Speedtest merupakan kecepatan rata-rata internet di seluruh Indonesia. Menurutnya, di seluruh kota besar di Indonesia, kecepatan internet operator selular Indonesia tak kalah dengan  operator selular di kota seperti Tokyo atau Sydney. 

Mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyebut beberapa kota yang memiliki kecepatan internet ngebut adalah Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang.

"Buktinya internet kita dapat dilihat dari pengemudi ojek online. Mereka masih bisa melayanani masyarakat dengan baik. Tanpa ada kualitas dan kecepatan yang baik, mereka akan kesulitan untuk mendapatkan order," terang Agung, dalam keterangan tertulis, Selasa  (8/2).

Meski kecepatan internet di beberapa kota besar di Indonesia sudah terbilang bagus, Agung mengakui kualitas mobile broadband di luar kota-kota besar masih perlu ditingkatkan. Kualitas internet di Indonesia antarwilayah  belum seragam. 

Ketidakseragaman ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ketersediaan fiber optik. Serta jumlah atau kerapatan base transceiver station (BTS) operator seluler.

Meski fiber optik belum merata dan pembangunan kerapatan BTS masih belum seperti yang diharapkan, Agung yakin, kecepatan internet di Indonesia masih dapat mengakses dengan baik layanan media sosial dan  video streaming. Seperti YouTube atau Netflix, video conference, virtual meeting menggunakan Zoom atau Google Meet, maupun gim online

Dengan kecepatan unduh internet 15 Mbps yang ada di Indonesia saat ini sudah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Termasuk untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Saat ini rata-rata  pemakaian mobile internet di Indonesia 5 gigabyte (GB) sampai 10 GB per bulan. "Jika demand sudah sangat tinggi, operator selular pasti akan menambah kapasitasnya sesuai kebutuhan masyarakat. Kalau permintaan belum tinggi namun kapasitas dibuat sangat besar maka akan menghabiskan capex operator," terang Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×