kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Ratu Prabu Energy menanti restu pemerintah menggarap LRT


Kamis, 01 Maret 2018 / 19:13 WIB
 Ratu Prabu Energy menanti restu pemerintah menggarap LRT
ILUSTRASI. Ground Breaking Pembangunan Ratu Prabu Residences 3


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ratu Prabu Energy Tbk menunggu surat keputusan pemerintah soal pengerjaan proyek light rail transit (LRT).

"Mudah-mudahan dalam bulan Maret ini, kami bisa dapat surat keputusan pemerintah soal LRT itu," ucap Direktur Utama PT Ratu Prabu Energy Tbk Burhanuddin Bur Maras saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (1/3).

Jika surat sudah di tangan, Ratu Prabu memastikan konstruksi langsung digarap tahun ini. 

Perusahaan berkode saham ARTI ini, nantinya akan membentuk sebuah badan usaha kerjasama. Mitra bisnisnya akan berperan sebagai pelaksana, konsultan manajemen hingga sisi pendanaan. Perusahaan tengah mendekati beberapa perusahaan China untuk membentuk anak usaha patungan atau joint ventures.

"Belum bisa disebutkan siapa. Kami masih menunggu dulu surat keputusan terlebih dahulu," tukas Bur Maras.

Total nilai investasi pada proyek LRT ini diperkirakan mencapai US$ 34 miliar. Pada tahap pertama, rencananya ARTI akan menggarap tiga line pertama yang panjangnya mencapai 80 kilometer, senilai US$ 4 miliar. Proyek LRT tahap pertama akan dikerjakan selama tiga tahun.

Dalam catatan KONTAN, total anggaran yang dibutuhkan dalam pengembangan proyek LRT DKI Jakarta mencapai US$ 42,8 miliar. Proyek kereta ringan sepanjang 232 kilometer (km) tersebut bakal melintasi hampir semua jalan arteri di Jakarta.

Informasi saja, Ratu Prabu sudah lebih dahulu melakukan feasibility study (FS) alias studi kelayakan bisnis proyek LRT. Kajian teknis itu telah mereka serahkan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada awal Januari 2018 lalu. Proyek kereta ringan sepanjang 232 kilometer (km) tersebut bakal melintasi hampir semua jalan arteri di Ibu Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×