kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reaktivasi Pabrik Blast Furnace, Krakatau Steel (KRAS) Gandeng Perusahaan Asal China


Rabu, 25 Mei 2022 / 20:56 WIB
Reaktivasi Pabrik Blast Furnace, Krakatau Steel (KRAS) Gandeng Perusahaan Asal China
ILUSTRASI. Penandatanganan MoU reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel denga perusahaan asal China, Baowu Zhongnan Steel.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd. untuk reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel.

Penandatanganan ini dilaksanakan pada hari Rabu (25/5) yang dilakukan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Vice President Baowu Group Zhongnan Iron & Steel Li Huaidon.

“Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd mengembangkan potensi kerja sama bisnis ke depan untuk kebutuhan reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel,” jelas Silmy dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id.

Silmy menambahkan, kerja sama ini merupakan solusi karena manajemen Krakatau Steel berupaya untuk mengoptimalkan investasi yang sudah dilakukan Krakatau Steel agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.

Baca Juga: Silmy Karim Terpilih Menjadi Ketua Asosiasi Produsen Besi dan Baja se-Asia Tenggara

Berbekal pengalaman, sumber daya, teknologi, akses rantai pasok, serta nama besar yang dimiliki oleh Baowu Steel Group Zhongnan, maka diharapkan fasilitas pabrik Blast Furnace Krakatau Steel bisa beroperasi dengan kinerja yang baik dan dengan biaya yang kompetitif.

Kerja sama selanjutnya adalah pengembangan produksi produk billet atau semi finished product seperti produk baja kategori long product yakni steel bar, section, H Beam, I Beam, dan lainnya, sehingga nantinya mampu mensubstitusi produk-produk baja long product yang selama ini harus dipenuhi melalui impor.

“Dengan adanya penguatan industri hulu di Indonesia, kami meyakini Krakatau Steel akan semakin kompetitif dan menguatkan posisinya di industri baja domestik dan regional dengan tetap menghadirkan produk baja berkualitas baik,” tandas Silmy yang juga merupakan Chairman Asosiasi Besi dan Baja Asia Tenggara (SEAISI).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×