kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi Impor Gula RNI Baru 10.000 Ton


Senin, 08 Maret 2010 / 09:45 WIB
Realisasi Impor Gula RNI Baru 10.000 Ton


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Kendati belakangan ini, pasokan gula di pasar internasional sudah makin banyak, hal itu tak mempermudah Indonesia mendapatkan gula impor dalam jumlah besar. Seperti yang terjadi pada PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Hingga kini, realisasi gula impor milik RNI baru 10.000 ton. Padahal, sesuai kuota pemerintah, RNI kebagian jatah mengimpor 85.000 ton.

Direktur RNI, Bambang Priyono mengaku, pihaknya memang telah mengikat kontrak untuk sisa kuota impor 75.000 ton lainnya. Namun, pasokan gula itu belum pasti. Kalaupun ada, kemungkinan realisasi gula impor itu baru bisa tiba di Indonesia secara bertahap hingga April nanti. "Kita impor gula dari Thailand," ujar Bambang Priyono, Jumat (5/3).

Para importir memang harus bergegas merealisasikan jatah kuota impornya. Sebab, Kementerian Perdagangan menetapkan batas waktu impor gula putih 500.000 ton di tahun ini adalah hingga 15 April mendatang.

Nah, lantaran belum mampu sepenuhnya memenuhi kuota impor, Bambang memastikan, RNI juga belum berniat mengajukan tambahan kuota impor gula. "Sepanjang, Kementrian Perdagangan tidak memberi tugas untuk menambah impor, RNI juga tidak akan menambah impor gula", katanya.

Kendati masih berupa kontrak dengan pemasoknya di Thailand, Bambang optimis, perusahannya tetap mampu merealisasikan kuota impor sebanyak 85.000 ton tersebut sesuai jadwal.

Selain RNI, perusahaan lain yang kebagian tugas mengimpor gula adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Direktur Utama PT. PPI, Heinrich Napitupulu mengaku, perusahaanya sudah mendaratkan gula di sejumlah pelabuhan yaitu Aceh, Belawan, Tanjung Priok, Makasar dan Pontianak secara bertahap sejak Januari. "Sisa kuota kami (45.000 ton) akan direalisasikan sebelum tanggal 14 April 2010," kata Heinrich kepada KONTAN sebelumnya.

Selain berupaya memenuhi pasokan gula nasional lewat impor, RNI juga menargetkan produksi gulanya tahun ini akan mencapai 380.000 ton. Jumlah itu naik sekitar 20% dari tahun lalu.

Tak sebatas produksi, anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X ini turut berniat membangun dua pabrik gula. "Pembangunan pabrik itu masih dalam tahap feasibility study jadi masih dihitung nilai investasinya," kata Bambang. Rencananya, pabrik itu berkapasitas produksi masing-masing 8.000 ton cane per day (TCD) dan 6.000 TCD.

Dari kedua pabrik itu, dia memastikan, proyek yang sudah pasti terlaksana adalah di Malang Selatan, Jawa Timur. Sedangkan lokasi pabrik lainnya di Madura, masih dalam kajian.

Rencananya, RNI akan menyelesaikan kajian feasibility studies pabriknya pada tahun ini. Dengan begitu, pembangunan pabrik gula akan selesai pada akhir 2011 dan awal 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×