Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengklaim, faktor lain yang mendorong realisasi investasi adalah adanya penyederhanaan regulasi dan perizinan.
Selain itu, sambung Jisman, pihaknya bersama lembaga dan kementerian terkait juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat hal-hal yang bisa menghambat pelaksanaan program di lapangan.
"Jadi misalkan ada permasalahan tanah, kita hubungkan dengan lembaga terkait. Sehingga bisa lebih cepat terlaksana, itu bisa ada penambahan (investasi) yang signifikan," terang Jisman.
Baca Juga: Penjualan mobil Eropa di Indonesia stagnan sepanjang tahun 2019
Jisman pun optimistis, target investasi pada tahun ini bisa tercapai. Sebab, pembangunan pembangkit dan infrastruktur kelistrikan terus didorong, khususnya dalam megaproyek 35.000 MW.
Adapun, hingga Kuartal III-2019, proyek pembangkit 35.000 MW yang sudah Comercial Operation Date (COD) tercatat sebesar 3.860 MW (11%), konstruksi 23.165 MW (65%), telah terkontrak atau power purchase agreement (PPA) sebanyak 6.923 MW (20%), proses pengadaan 829 MW (2%) dan tahap perencanaan sebesar 734 MW (2%).
Sementara itu, Rasio Elektrifikasi hingga Kuartal III tercatat sebesar 98,86% dari target tahun 2019 sebesar 99,90%.
Baca Juga: Menperin Agus Gumiwang percepat revitalisasi manufaktur dan ciptakan SDM unggul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News