Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang kian masif, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) optimistis pembangunan rumah di domestik dapat bertumbuh sesuai target.
Menteri PKP Maruarar Sirait melaporkan, terjadi peningkatan signifikan pada realisasi KPR bersubsidi tahun ini. Sejak awal tahun hingga 5 Agustus 2025, jumlah total penyaluran KPR bersubsidi telah mencapai 190.335 unit, terdiri atas 149.368 unit yang telah disalurkan dan 40.967 unit dalam tahap proses pembangunan hingga akad.
“Biasanya realisasi rumah subsidi setiap tahun sekitar 200 ribu unit. Tahun ini kita menargetkan 350 ribu unit, dan saya optimistis target tersebut dapat tercapai,” kata Menteri yang akrab disapa Ara ini dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025, Selasa (5/8/2025).
Untuk itu, Kementerian PKP semakin getol mendorong pemenuhan kebutuhan rumah. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus perumahan.
Baca Juga: Cek Syarat Minimal dan Maksimal Gaji untuk KPR Rumah Subsidi Sesuai Zona 2025
Ara memastikan regulasi terkait program tersebut telah disiapkan sejak 31 Juli 2025 melalui Peraturan Menteri PKP, sehingga program KUR perumahan bisa segera dimanfaatkan oleh para pengembang dan kontraktor dari sisi supply, serta oleh masyarakat pelaku usaha untuk sisi demand.
Pun, Ara optimistis serapan program ini akan berjalan cepat, seiring penjajakan yang telah dilakukan dengan sejumlah bank dan pelaku industri perumahan. “Kami sudah rapat, contohnya dengan BTN, termasuk dengan kontraktor dan developer, juga memastikan demand KUR perumahan di BRI,” ujar Ara
Adapun perpanjangan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar hingga Desember 2025 menjadi stimulus lainnya. Kemudian, BPHTB dan BPG juga telah digratiskan untuk memastikan biaya pembelian rumah rakyat kian ringan.
Baca Juga: Kemenkeu Sudah Cairkan Rp 11,5 Triliun untuk Subsidi Perumahan MBR FLPP
Lebih lanjut, Ara bilang para pengembang dari asosiasi seperti REI, IMPERA, dan APRSI, ikut memberikan insentif tambahan khusus kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Mereka memberikan pembebasan uang muka hingga Desember 2025 untuk peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan, yang jumlahnya hingga puluhan juta orang,” jelasnya.
Ara menyebut dukungan sektor swasta semakin besar tahun ini. CSR dari perusahaan-perusahaan, yayasan, serta dukungan dari Kadin ikut berkontribusi dalam membantu renovasi rumah masyarakat lewat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Jadi bukan hanya dari negara, tahun ini mungkin tahun terbanyak para pengusaha ikut membantu sektor perumahan,” katanya.
Baca Juga: Bank Ini Perkuat Dukungan Terhadap Ekonomi Hijau Lewat KPR Subsidi
Selanjutnya: CNAF Proyeksikan Tantangan di Semester I Masih Berlanjut hingga Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Jangan Tergiur Promo Murah! Ini 4 Tips Menghindari Penipuan Agen Perjalanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News