kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi omzet ekspor Apac Citra bisa turun 6%


Senin, 17 Desember 2012 / 09:00 WIB
Realisasi omzet ekspor Apac Citra bisa turun 6%
ILUSTRASI. Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelola Pelindo 1.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Industri tekstil lesu darah. Minimnya permintaan akibat krisis ekonomi global memukul kinerja ekspor industri tekstil tahun ini. PT Apac Citra Centertex Tbk memproyeksikan, ekspor  Apac tahun ini lesu.

Direktur Utama Apac Citra Benny Soetrisno mengatakan, hingga tutup tahun 2012, ekspor Apac bisa terpangkas hingga 6% dibanding realisasi ekspor  tahun lalu.

Krisis global memicu jebloknya permintaan tekstil dan produk tekstil dari pasar tradisional, seperti dari Amerika Serikat dan Eropa. Bahkan, kontribusi penjualan ke beberapa wilayah lain juga tidak begitu menggembirakan. Negara di luar Eropa dan AS juga terseret imbas krisis.

Kata Benny, kondisi ekonomi global sangat memengaruhi kinerja Apac lantaran penjualan ekspor Apac memberi sumbangan 55% terhadap pendapatan emiten berkode saham MYTX.  

Sepanjang 2011, pendapatan Apac mencapai Rp 1,95 triliun, di mana Rp 1,07 triliun diperoleh dari ekspor. Dengan proyeksi penurunan hingga 6%, ekspor Apac tahun ini diperkirakan hanya berkisar Rp 1 triliun.

Namun, Benny optimis, tahun depan, akan  ada potensi perbaikan penjualan ekspor, terutama dari Asean. Kawasan ini, kata Benny, tidak terlalu  terpapar dampak pelemahan ekonomi global. Konsumsi tekstil dan produk masih bisa digenjot. "Ini peluang industri tekstil untuk memperbaiki ekspor. Pasar Asean sangat potensial untuk menjadi pasar besar berikutnya," paparnya.

Perbesar domestik

Lantaran penduduk Indonesia terbesar di Asean, tak heran Apac pun membidik perluasan pasar di dalam negeri. Direktur Apac Anas Bahfen menambahkan, demi memperbaiki kinerja, pihaknya ingin membalikkan porsi penjualan domestik menjadi penyumbang utama pendapatan Apac.

"Strategi kami akan memperbesar kontribusi penjualan di pasar domestik menjadi 55%, sementara porsi dari ekspor menjadi 45%," ucap Anas.

Selain besarnya jumlah penduduk Indonesia, pertumbuhan ekonomi makro yang cukup tinggi dibanding negara lain akan menjadi pendorong meningkatnya konsumsi tekstil di Indonesia.

Peluang itu tentu menggiurkan Apac. Pasalnya, hingga kuartal III- 2012, perusahaan ini mencatatkan penurunan total penjualan sebesar 26% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang bulan Januari hingga hingga September 2011, Apac hanya membukukan penjualan sebesar Rp 1,15 triliun,  atau merosot 25,8% dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 1,55 triliun.

Pelemahan ekspor menjadi pemicu utama, ekspor Apac hingga September 2012 anjlok 50% menjadi Rp 456,8 miliar. Sementara, penjualan di pasar domestik justru tumbuh 8% menjadi Rp 711,9 miliar.

Akibatnya, porsi pemasukan dari ekspor menciut menjadi 40%. Padahal pada periode sama tahun lalu, pasar ekspor berkontribusi hingga 58% ke pendapatan MYTX. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×