Reporter: Nadia Citra Surya |
JAKARTA. Meski sempat diwarnai tarik ulur di awal pemberlakuan TV jaringan, toh kini para penyelenggara TV nasional mulai merealisasikan kewajibannya untuk membangun jaringan dengan stasiun televisi lokal di berbagai provinsi.
Juru Bicara RCTI dan Global TV, Gilang Iskandar mengatakan, pihaknya kini sudah berjaringan di 25 titik dari 28 provinsi yang diwajibkan Pemerintah. "Bisa dibilang kami sudah hampir menuntaskan semuanya," kata Gilang kepada Kontan akhir pekan lalu.
Gilang mengakui, meski pun berat, kewajiban untuk berjaringan terus berusaha untuk dipenuhi. Berbagai kendala teknis maupun investasi yang terbatas di daerah pun coba diatasi lewat evaluasi dan dengar pendapat dengan stakeholder di daerah khususnya KPID dan masyarakat setempat. "Untunglah responnya selalu baik," tandas Gilang.
Penerapan televisi berjaringan memang memikul beban yang cukup berat. Selain perbedaan potensi masing-masing daerah dalam mengisi siaran konten lokal, secara teknis pun beban investasi yang kudu ditanggung pengusaha televisi nasional tidaklah ringan.
Bayangkan saja, jika pada jam yang sama masing-masing stasiun televisi jaringan menyiarkan acara yang berbeda maka jumlah transponder yang harus disediakan pun harus sebanyak stasiun Televisi yang ada. "Satelit yang tersedia pun saat ini tidak mampu melayani seluruh transponder itu," cetus Gilang.
Untunglah lewat evaluasi dengar pendapat dengan para stakeholder tersebut, mereka mengetahui hambatan teknis dan operasional yang dihadapi stasiun sistem jaringan (SSJ) ini. "Akhirnya ditemukan solusi sementara dari keterbatasan tersebut," kata Gilang yang tengah berada di Palembang dalam rangka persiapan jaringan TV di provinsi tersebut.
Gilang menjelaskan, untuk tahap awal pelaksanaan stasiun sistem jaringan tersebut, siaran konten lokal tidak langsung dilakukan di semua provinsi. Melainkan, RCTI membagi dalam zona-zona wilayah. Zona-zona tersebut adalah Zona Sumatera, Zona Jawa Barat, Zona Jawa Tengah-DIY, Zona Jatim, Zona Bali-NTB-NTT, Zona Sulawesi-Maluku-Papua, dan Zona Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News