kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

REC PLN Mulai Mendapat Sambutan Positif Dari Industri Di Indonesia


Kamis, 15 Juli 2021 / 18:53 WIB
REC PLN Mulai Mendapat Sambutan Positif Dari Industri Di Indonesia
ILUSTRASI. Kontan - PLN Kilas Industri Online


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Penggunaan energi ramah lingkungan semakin marak di berbagai industri dan seolah menjadi tuntutan, khususnya bagi perusahaan internasional. Pasalnya, penggunaan energi ramah lingkungan akan berdampak sangat besar terhadap keberlangsungan bumi dan pengurangan energi fosil.

Karenanya, komitmen PT PLN (Persero) untuk memprioritaskan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan respons positif dari sektor industri di Indonesia, salah satunya dari PT Amerta Indah Otsuka (AIO) yang telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN pada 14 Juli 2021.

Perjanjian Jual Beli REC AIO dilaksanakan untuk memenuhi 100 persen penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional di dua pabrik AIO, yakni Pabrik Sukabumi dan Pabrik Pasuruan.

Kontan - PLN Kilas Industri OnlineAs'ad Abdul Wahid, Plant Manager AIO Pasuruan, mengapresiasi program REC yang dihadirkan oleh PLN. Seiring dengan anjuran dari AIO pusat di Jepang, adanya program REC memfasilitasi semangat perusahaan terhadap penggunaan energi baru terbarukan dalam kegiatan produksi, serta turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon dan pengembangan renewable energy di Indonesia.

"Listrik adalah energi paling krusial agar kegiatan produksi bisa berlangsung. Kualitas daya listrik juga menjadi concern, dan saya berharap semakin bisa diandalkan sehingga proses produksi semakin optimal," ujar As'ad.

Agung Nugraha, GM PLN UID Jawa Barat, berkomitmen untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi AIO Sukabumi dengan memberikan pasokan listrik yang andal. PLN UID Jawa Barat pun optimis dapat menjaga dan mengantisipasi agar gangguan dapat dikurangi, bahkan sampai nol gangguan.

"Karena pengurangan atau penghilangan gangguan ini bukan hanya menguntungkan pelanggan, tapi juga menguntungkan kami," kata Agung.

Sementara itu, GM PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh AIO ini akan menjadi sangat bagus jika diikuti oleh perusahaan lain sehingga ke depan pembangunan pembangkit EBT bisa lebih marak, bergairah, dan memiliki nilai bisnis.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, mengapresiasi kerja sama Jual Beli REC dengan AIO. Bob berharap agar kerja sama Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan ini dapat diikuti oleh industri lain sebagai salah satu opsi klaim penggunaan energi terbarukan di lokasi investasinya.

"Dengan demikian, PLN bersama PT Amerta Indah Otsuka dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan serta mempercepat pencapaian target energi terbarukan di Indonesia," ujar Bob.

REC adalah salahsatu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia. Melalui REC, PLN menghadirkan opsi pengadaan lain bagi pelanggan untuk pemenuhan target penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara internasional.

"PLN bekerja sama dengan beberapa mitra, termasuk dengan APX inc, yang merupakan penyedia sistem pelacakan (tracking system) dengan standar internasional. Sistem pelacakan memberikan nomor seri unik untuk setiap REC sehingga setiap transaksi atau klaim atas REC dapat diverifikasi dan dilacak secara transparan," ujarnya.

Saat ini, PLN menyediakan REC dari Pembangkit Listrik Terbarukan Tenaga Panas bumi Kamojang dengan kapasitas 140 MW. Ke depannya PLN akan mendaftarkan pembangkit listrik terbarukan lainnya yang lebih beragam dengan teknologi terkini sesuai kebutuhan industri di Indonesia.

"Karena kami berkomitmen, penjualan REC akan dikembalikan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan pada tahun 2025," tambah Bob.

Acara penandatanganan Jual Beli REC secara daring ini dilaksanakan antara Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sukabumi Ichwan Sahroni dan Manager PLN UP3 Pasuruan Daniel Lestanto, dengan Plant Director PT Amerta Indah Otsuka Miftachul Djauhari yang diwakili oleh Plant Manager AIO Pasuruan As'ad Abdul Wahid dan Manajer Energi AIO Sukabumi Nanang Sugiantoro. Turut menyaksikan prosesi ini Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, GM PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha, dan GM PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto.

Kontan - PLN Kilas Industri Online

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×