kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.829   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.400   -41,78   -0,65%
  • KOMPAS100 916   -6,95   -0,75%
  • LQ45 715   -8,42   -1,16%
  • ISSI 202   0,19   0,09%
  • IDX30 373   -4,92   -1,30%
  • IDXHIDIV20 452   -7,03   -1,53%
  • IDX80 104   -1,00   -0,95%
  • IDXV30 110   -1,77   -1,58%
  • IDXQ30 122   -1,62   -1,31%

REI: Ini sebab penurunan pertumbuhan penjualan properti residential kuartal III


Minggu, 18 November 2018 / 18:09 WIB
REI: Ini sebab penurunan pertumbuhan penjualan properti residential kuartal III
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas pada pembangunan rumah tapak

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Penjualan Properti Residensial Bank Indonesia menyebut pertumbuhan penjualan properti residensial di kuartal-III 2018 mengalami penurunan sebesar -14,14% qoq.

Jumlah itu lebih rendah dibandingkan -0,08% qoq pada kuartal sebelumnya, namun masih lebih baik ketimbang -24,74% qoq pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sekjen DPP Real Estat Indonesia Paulus Totok Lusida menjelaskan, penurunan pertumbuhan penjualan di kuartal III 2018 dibandingkan kuartal II 2018 lebih disebabkan karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS. “Itu pengaruh orang tidak akan menyimpan atau investasi di apapun, lebih senang di mata uang asing,” katanya kepada Kontan.co.id pada Jum’at (16/11).

Totok menambahkan, kendati mengalami penurunan, tetapi daya beli masyarakat terhadap properti residensial di kuartal III 2018 kemarin disebutnya masih ada. Adapun catatan Kontan.co.id, turunnya penjualan pada kuartal ketiga disebabkan oleh penurunan penjualan pada semua tipe rumah, yaitu rumah tipe kecil -15,92% qoq, tipe menengah -11,14% qoq, dan tipe besar -11,11% qoq.

BI menyatakan, sebagian besar responden berpendapat faktor utama yang menyebabkan penurunan penjualan rumah adalah lesunya permintaan konsumen, terbatasnya penawaran perumahan dari responden, suku bunga KPR yang dianggap masih tinggi, dan harga rumah yang kurang terjangkau oleh konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×