kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi BRTI hentikan layanan BlackBerry akan diajukan awal 2012


Selasa, 20 Desember 2011 / 16:51 WIB
Rekomendasi BRTI hentikan layanan BlackBerry akan diajukan awal 2012
Paul Bettany sebagai Vision di serial WandaVision Disney+ dan Marvel Cinematic Universe.


Reporter: Harry Febrian | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Rekomendasi penghentian layanan BlackBerry Internet Service (BIS) yang dilontarkan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) ternyata masih dalam penggodokan.

Anggota BRTI, Iwan Krisnadi, mengatakan, harapannya rekomendasi ini bisa selesai pada awal tahun 2012. "Saat ini kami masih mendalami permasalahan ini, baru setelah itu akan kami berikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika," ujar kepada Kontan, Selasa (20/12).

Iwan menjelaskan, kalau rekomendasi ini bukanlah untuk menghentikan layanan Blackberry Internet Service (BIS) ataupun Blackberry Messenger (BBM) seperti yang sebelumnya marak beredar. BRTI saat ini sedang mengkaji status RIM yang memang agak ambigu di Indonesia karena layanannya yang beragam.

Di luar negeri, status BlackBerry jelas termasuk sebagai penyedia internet, namun di Indonesia mereka menumpang pada operator. "Apalagi kesulitannya adalah kita berada di era konvergensi, namun acuan hukum yang kita gunakan boleh dibilang belum mengakomodir kemajuan ini," tambah Iwan.

Rekomendasi yang akan diberikan tergantung pada bagaimana BRTI menentukan status RIM lewat kacamata hukum yang ada sekarang. Jika BRTI bisa mengategorikan Blackberry sebagai penyedia jasa internet, tentu mereka harus mempunyai izin penyelenggaraan internet atau ISP.

Seperti diketahui, pada 8 Desember 2011, BRTI dan Kominfo mengadakan pertemuan dengan RIM terkait komitmen RIM untuk mengurus network aggregator, service center, masalah pemblokiran konten pornografi dan penyadapan. Di situ BRTI kecewa karena ternyata RIM membangun network aggregatornya di Singapura, bukan Indonesia.

Kemudian bergulir wacana untuk menghentikan layanan internet RIM. "Saya pikir waktu itu pihak yang menggulirkan wacana tersebut mungkin sedang emosional saja," ujar Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×