Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika
Kendati tahun ini pasar mobil nasional diperkirakan stagnan, Auto Euro Indonesia tetap meluncurkan Renault Duster 4x4. Berbeda dengan varian sport utility vehicle (SUV) Duster 4x2 yang diimpor secara utuh dari pabrik Renault di India, mobil 4x4 mereka ini dirakit sendiri di Indonesia. "Itu sebabnya, persiapan untuk 4x4 ini lebih lama," kata Ario Soerjo, Head of Sales and Marketing Renault Indonesia.
Demi mencuil pasar SUV yang didominasi merek dari Jepang, Renault akan fokus menggarap segmen perusahaan untuk Duster 4x4. Maklum, "Banyak perusahaan di Indonesia punya cabang di daerah dan klien atau nasabah mereka tinggal di medan yang sulit dijangkau kendaraan biasa," jelas Jusak Kertowidjojo, CEO Indomobil Sukses Internasional, induk Auto Euro.
Ario menambahkan, pihaknya memang membidik segmen yang beli mobil karena kebutuhan. "Bukan mereka yang mau investasi," katanya. Lagipula, lazimnya perusahaan mencari mobil yang efisien karena berbagai asalan. Ario bilang, Duster 4x4 yang bermesin diesel dan berkapasitas 1.500 cc ini cukup irit bahan bakar. Nantinya, Ario memperkirakan, segmen perusahaan akan memberikan kontribusi 70% pada penjualan Duster 4x4.
Jusak dan Ario menolak menyebut target penjualan Duster tahun ini. Meski begitu, Ario mengatakan bahwa dalam setahun belakangan, Duster menjadi kontributor terbesar penjualan Renault di Indonesia. Kontribusi Duster mencapai 80% dari seluruh penjualan. Ia optimistis dalam tiga sampai lima tahun ke depan, Renault akan menguasai 15% pasar mobil Eropa di Indonesia.
Pasar SUV di Indonesia tidaklah besar. Mengacu data Gaikindo, tahun lalu penjualan SUV berbagai kategori di dalam negeri berkisar 110.000 unit. Renault Duster 4x4 bergabung dalam pasar yang sudah lebih dulu diperebutkan oleh Nissan Juke dan Honda HRV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News