kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rencana Ekspansi CMNP Terganggu


Rabu, 17 Juli 2013 / 07:15 WIB
Rencana Ekspansi CMNP Terganggu
ILUSTRASI. Foto udara pembangunan Rest Area. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/pras.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Kisruh antara para pemegang saham membuat rencana ekspansi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berantakan. Bahkan, ada beberapa rencana yang terpaksa mundur ke tahun depan. Hal ini akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan bisnis operator tol swasta tersebut.

Pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dihelat Senin (15/7), disepakati, perusahaan itu harus melakukan audit khusus (special audit) atas laporan keuangan tahun buku 2010 hingga 2012. Hal ini dilakukan untuk membuktikan tidak ada penyimpangan penggunaan dana oleh manajemen CMNP.

Buntutnya, manajemen CMNP tidak bisa menggunakan laba yang telah diperoleh pada periode tersebut. Terlebih, pemegang saham juga membatalkan restu atas rencana penerbitan obligasi senilai Rp 1,2 triliun. Awalnya, CMNP berniat menerbitkan surat utang di semester dua tahun ini.

Indrawan Sumantri, Direktur Keuangan Citra Marga Nusaphala Persada mengatakan, para pemegang saham khawatir, manajemen CMNP akan menyalagunakan dana obligasi tersebut. Maklum, beberapa waktu terakhir, manajemen CMNP kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial.

Beberapa waktu lalu, misalnya, pihak CMNP menyatakan berencana membeli PT Bank Mutiara Tbk dan PT Merpati Nusantara Airline. Nah, pemegang saham khawatir, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk ekspansi di luar bisnis tol.

Menurut Indrawan, pihaknya sudah menjelaskan bahwa pemegang saham utama CMNP yang tertarik, bukan CMNP. "Kami sudah pastikan, dana obligasi tidak akan digunakan untuk membeli macam-macam," ujarnya, Senin (15/7). Namun, ia mengaku paham atas kekhawatiran pada pemegang saham publik CMNP tersebut.

Rombak manajemen

Adanya keterbatasan pendanaan memaksa manajemen CMNP untuk membuat prioritas ekspansi. Menurut Indrawan, perusahaan milik Keluarga Cendana ini akan mendahulukan pembangunan ruas Depok-Antasari. Targetnya, tol sepanjang 12 kilometer (km) ini sudah groundbreaking September 2013 mendatang.

Nilai investasi tol ini ditaksir mencapai Rp 3 triliun. Tol ini dikerjakan oleh konsorsium bersama dengan beberapa perusahaan lainnya. Perinciannya, porsi saham CMNP di tol ini sebesar 62,5%. Sisanya dimiliki PT Hutama Karya, PT Waskita Karya Tbk, dan PT PP Tbk dengan porsi masing-masing 12,5%.

Indrawan bilang, pihaknya masih memiliki dana hasil penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Nilainya sebesar Rp 300 miliar. Selain itu, ada kas menganggur yang nilainya mencapai Rp 1,1 triliun. Dana ini dinilai cukup untuk pembangunan tahap awal Depok-Antasari.

Adapun beberapa ruas lain yang harusnya digarap CMNP tahun ini antara lain Soreang-Pasir Koja dan tol Cileungsi-Sumedang-Dawuan. Indrawan berharap, pemegang saham akan paham setelah ada sesi khusus penjelasan terkait rencana penggunaan dana obligasi. Sehingga, rencana penerbitan obligasi pun bisa terlaksana.

Di saat yang sama, pemegang saham pun menyepakati adanya perombakan di jajaran komisaris dan direksi. Direktur Utama kini dijabat Danty Indriastuty Purnamasari. Ia adalah anak kedua Siti Hardianti alias Mbak Tutut. Sebelumnya, jabatan direktur utama dipegang M Jusuf Hamka. Sedangkan komisaris utama yang baru diemban oleh Reza Surjaningrat. Sebelumnya, jabatan ini dipegang oleh Shadik Wahono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×