kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana pembangunan 20 PLTB oleh GE belum jelas


Rabu, 30 September 2015 / 15:56 WIB
Rencana pembangunan 20 PLTB oleh GE belum jelas


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Hingga saat ini, rencana General Electric Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) atau berbasis energi terbarukan belum jelas. Selain proyek pembangunan fisik PLTB di Sumba belum dimulai, pembangunan 20 PLTB lain di Indonesia juga belum pasti jadi dimulai atau tidak.

Presiden Direktur General Electric Indonesia, Handry Santriago, membantah pihaknya ada kesulitan dalam pembangunan PLTB di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengklaim masih terus melakukan kajian teknologi pembangkit listrik dari biomassa.

"Tapi saya memang belum tahu sampai sejauh mana pembangunan fisiknya," kata Handry kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (29/9).

Perlu diketahui, GE Indonesia awalnya tertarik menggarap proyek pembangunan PLTB karena tren pemakaian energi terbarukan mulai meningkat seiring program pengurangan penggunaaan bahan bakar minyak (BBM), terutama solar di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu, nilai investasi pembangunan PLTB dianggap lebih murah ketimbang pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Sumber bahan baku PLTB berasal dari potongan kayu lamtoro. Tanaman ini diketahui memiliki masa tanam singkat dengan struktur kayu yang keras.

Untuk merealisasikan rencana itu, GE Indonesia telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, seperti perusahaan listrik swasta atau Independent Power Producers (IPP) dan perusahaan listrik pelat merah, PT PLN.

General Electric dan PLN tengah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. PLTB ini akan berkapasitas 1 MW dengan daya pengoperasian 750 KW. Awalnya, proyek ini ditargetkan selesai tahun 2013 dan tahun 2014 dapat mulai beroperasi.

Apabila proyek ini berhasil, General Electric berniat menambah 20 unit PLTB di beberapa wilayah. Ini dimaksudkan agar masyarakat yang tinggal di pedalaman dapat menerima pasokan listrik. Pasalnya pasokan atau elektrifikasi listrik di Indonesia hingga kini baru mencapai 70%. Sementara bagi PLN terlalu mahal jika harus membangun PLTD atau PLTU di pedalaman berbagai wilayah Indonesia.

Sayangnya, Handry justru kini tak bisa memastikan apakah pembangunan 20 PLTB GE Indonesia akan jadi dilakukan atau tidak. "Saya belum tahu kepastian terakhirnya. Harus saya cek dulu ke bagian listrik di GE Indonesia," jelas Handry.

Sebelumnya, Director Market Development General Electric Indonesia, Setio Soemartono menambahkan, pilot project biomassa di Sumba menelan dana tak kurang dari US$ 5 juta atau Rp 48 miliar.

Perinciannya, pengadaan mesin pembangkit senilai US$ 2 juta, kemudian US$ 3 juta untuk pengadaan lahan, perizinan dan lain-lain. Namun Handry enggan menjelaskan perkembangan terakhir nilai investasi yang disiapkan GE Indonesia untuk proyek PLTB di Sumba. selanjutnya. "Saya belum tahu perkembangan nilai investasinya," pungkas Handry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×