Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menargetkan tahun ini akan ada proses pembicaraan kembali soal penetapan harga gas dari Lapangan Tangguh ke China.
untuk itu, Hatta bilang sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri China, Hui Liangyu, Senin (9/4). Dalam pembicaran itu, pemerintah China sudah menyetujui untuk memulai proses renegosiasi kontrak jual beli gas tahun ini juga.
"Tahun ini akan dimulai, pihak China sudah setuju," ujar Hatta di Jakarta, Senin (9/4). Hatta bilang, dalam lawatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhir Maret lalu ke Beijing, kedua pemimpin negara sepakat membicarakan kembali kontrak jual beli gas Tangguh dengan China.
Dalam negosiasi ini, Menko Perekonomian Hatta Rajasa akan bertindak sebagai ketua tim negosiator. Sementara itu, dalam pelaksanaannya BP Migas dan Kementerian ESDM akan menjadi eksekutor.
Sayangnya, Hatta enggan merinci berapa besar harga gas baru yang akan ditawarkan ke China. Hanya saja, ia menekankan, "Formulanya itu menggunakan formula yang lazim mengikuti ICP Indonesia," jelas Hatta.
Sebelumnya, Pengamat Energi Kurtubi menjelaskan renegosiasi harga gas dari lapangan Tangguh ke China harus dinegosiasi. Menurutnya, pemerintah harus bisa meyakinkan pihak China untuk membayar gas dari Tangguh dengan harga wajar. "Penerimaan sektor migas bisa bertambah," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News