Reporter: Ragil Nugroho, Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kinerja perusahaan properti kerap menunjukkan hasil moncer. Salah satunya PT Intiland Development Tbk (DILD).
Sepanjang kuartal ketiga tahun ini perusahaan membukukan laba Rp 141,5 miliar atau naik 34% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 103,3 miliar.
Menurut Archied Notopradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development, peningkatan laba tersebut berkat membengkaknya pendapatan dari pengembangan proyek-proyek baru.
Pendapatan Intiland di kuartal ketiga tahun ini memang tumbuh 35% menjadi Rp 852,3 miliar dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang cuma Rp 632,2 miliar.
Dari total pendapatan itu, sekitar 88% berasal dari penjualan proyek properti yang mencapai Rp 751,2 miliar. Sisanya yang sebesar 12% berasal dari pendapatan berulang (recurring income) sebesar Rp 101,1 miliar. "Sepanjang tahun ini pasar properti cukup prospektif. Beberapa proyek baru yang kami pasarkan mendapat respon pasar sehingga berdampak ke kinerja pendapatan kami," katanya, Selasa (6/11).
Proyek perumahan menjadi penyumbang terbesar pendapatan Intiland yakni sebesar 37% dari total pendapatan yang mencapai Rp 316,3 miliar. Adapun produk mixed use (gabungan hunian dan komersial) serta gedung perkantoran dan apartemen (high rise) menyumbang 33% dari total pendapatan yang mencapai Rp 281,2 miliar. Disusul kontribusi dari segmen kawasan industri sebesar Rp 153,7 miliar atau 18% dari total pendapatan.
Beberapa proyek baru yang memberi dahaga bagi Intiland seperti proyek perumahan Graha Natura di Surabaya, apartemen 1park residence dan Kawasan Industri Ngoro tahap dua ,
Untuk pendapatan berulang, kontribusi terbesar berasal dari sewa ruang perkantoran Intiland Tower Jakarta dan Intiland Tower Surabaya yang mencapai Rp 60,4 miliar atau 7% dar total pendapatan.
Ada juga yang berasal dari pendapatan fasilitas olahraga dan golf sebesar Rp 27,5 miliar dan perhotelan mencapai Rp 13,1 miliar, dengan masing-masing kontribusi sebesar 3% dan 2% dari total pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News