kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Resmi! Axiata Group dan XL Axiata (EXCL) Akuisisi Link Net (LINK) Senilai Rp 8,7 T


Rabu, 22 Juni 2022 / 19:12 WIB
Resmi! Axiata Group dan XL Axiata (EXCL) Akuisisi Link Net (LINK) Senilai Rp 8,7 T
ILUSTRASI. Axiata Group dan XL Axiata (EXCL) resmi mengakuisisi Link Net (LINK) senilai Rp 8,7 triliun


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Axiata Group Berhad (Axiata) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah menyelesaikan akuisisi bersama atas 66,03% saham PT Link Net Tbk (Link Net) dengan nilai mencapai RM 2,63 miliar atau sekitar Rp 8,72 triliun pada hari ini (22/6).

Adapun pertimbangan pembelian sebesar Rp 4.800 per saham biasa di Link Net atau sekitar Rp 8,72 triliun untuk gabungan keseluruhan saham Link Net yang setara 66,03%. Dengan hitungan itu, maka 100% saham di Link Net bernilai sekitar Rp 13,21 triliun atau RM 3,99 miliar.

Pasca penyelesaian akuisisi, Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AII), anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki Axiata, dan XL Axiata kini memegang masing-masing sebesar 46,03% dan 20,00% dari gabungan keseluruhan saham Link Net sebesar 66,03% yang sebelumnya dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte. Ltd. dan PT First Media Tbk.

Sehingga total kepemilikan Axiata atas saham Link Net melalui AII dan XL Axiata setelah selesainya akuisisi ini adalah sebesar 58,33%.

Baca Juga: Bakal Dicaplok XL Axiata (EXCL), Begini Rencana Ekspansi Link Net (LINK)

Kini, AII akan berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib (tender offer) untuk membeli 33,97% Saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Namun detail mengenai rencana MTO akan diumumkan pada waktunya dan di harapkan selesai pada kuartal III-2022.

Joint Acting Group CEOs, Axiata Dr Hans Wijayasuriya dan Vivek Sood mengatakan, penyelesaian akuisisi Link Net akan menjadi tonggak penting perjalanan operasional Axiata di regional.

“Dengan kehadiran Link Net menjadi keluarga Axiata, akan memperkuat posisi kami sebagai Juara Digital di tingkat Regional dalam menyediakan layanan-layanan telekomunikasi konvergensi, selaras dengan spirit kami untuk ‘Memajukan Asia’,” ungkap dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/6).

Menurutnya, Link Net merupakan salah satu penyedia layanan pita lebar berbasis kabel dan TV kabel berkecepatan tinggi terkemuka di Indonesia, menjangkau 2,9 juta rumah di 23 kota, melayani sekitar 855.000 pelanggan layanan Internet pita lebar dan sekitar 837.000 TV kabel.

Lebih lanjut, dengan akuisisi ini, Link Net dan XL Axiata akan berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan sinergi melalui kombinasi posisi bersama di dalam penyediaan layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) dan layanan-layanan komunikasi lainnya, berbagi jaringan tulang punggung (backbone) dan transmisi, serta hubungan yang luas antara kedua pelanggan di Indonesia.

 

“Digabung dengan layanan korporasi milik XL Axiata termasuk koneksi seluler, Link Net akan lebih siap untuk memanfaatkan pasar korporasi yang sedang berkembang di Indonesia,” tambahnya.

Senada, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini menyampaikan rasa senang dengan adanya akuisisi itu.

“Sejak diumumkan pertama kali, kami telah mengidentifikasi beberapa area sinergi yang terbuka dari kerja sama ini dan dapat dilakukan bersama dengan Link Net, memanfaatkan kekuatan kolektif kami dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel (fixed broadband), dan konten,” tutur Dian.

Di samping itu, Presiden Direktur dan CEO Link Net, Marlo Budiman mengatakan, bersama dengan mitra-mitra baru, Link Net telah menantikan untuk dapat menyediakan proposisi konvergensi layanan pita lebar berbasis kabel (fixed line broadband) dan layanan seluler kepada pelanggan residensial dan korporasi.

“Terdapat peluang sinergi untuk kedua perusahaan, mulai dari kerja sama dalam penggunaan jaringan tulang punggung (backbone), transmisi jaringan, dan penyelarasan strategis untuk peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya. Peluang-peluang ini juga diperkuat dengan hubungan Link Net yang luas dengan mitra bisnis dan pelanggan,” tutupnya.

Berdasarkan riset pasar independen, Indonesia merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel yang paling menarik secara global, dengan tingkat penetrasi di pasar rumah tangga yang masih sangat kecil yakni sekitar 13,4%.

Baca Juga: Simak Jurus XL Axiata Genjot Kinerja di Tahun 2022

Rata-rata penggunaan layanan data per koneksi di jaringan pita lebar berbasis kabel di Indonesia telah tumbuh dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) meningkat sebesar 44,4% dari 2016 ke 2020 dan diperkirakan akan terus meningkat lagi sebesar 27,9% dari 2020 ke 2026.

Adapun riset menunjukan, Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan sambungan tetap yang siap untuk ekspansi dengan CAGR sekitar 14,4%.

Sebagai informasi, jangkauan jaringan Link Net telah meluas ke seluruh kota besar di Indonesia termasuk Jakarta dan sekitarnya, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Selain jaringan yang menjangkau sekitar 2,9 juta rumah, perusahaan ini juga memiliki portfolio melayani sekitar 2.400 pelanggan mencakup pemerintah, layanan keuangan, dan perusahaan multinasional besar serta  bisnis digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×