Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) optimistis dapat mencetak kinerja yang selaras dengan pertumbuhan industri di tahun 2022. Selain itu, perusahaan halo-halo ini juga memproyeksi, margin EBITDA XL Axiata dapat berada di low 50% alias sekitar 50% di tahun ini.
President Director/Chief Executive Officer (CEO) XL Axiata Dian Siswarini meyakini, industri telekomunikasi akan tumbuh lebih baik pada 2022 karena situasi ekonomi sudah berangsur pulih setelah masa pandemi. Untuk mencapai target tersebut, XL Axiata sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk setiap mesin pertumbuhan bisnisnya.
Di segmen mobile, XL Axiata akan memperluas jaringan serta sasaran pasar di luar pulau Jawa. XL Axiata juga akan melaksanakan go to market strategy yang lebih terarah dari segi segmen maupun geografis. Kemudian, XL Axiata akan menyajikan ekosistem hiburan digital yang berkualitas tinggi.
Baca Juga: Laba Bersih 2021 Melesat, XL Axiata (EXCL) Bakal Dividen Rp 51 per Saham
Untuk segmen home and convergence, XL Axiata akan menambah lebih banyak lagi pelanggan layanan convergence XL Satu.
"Kami juga akan meningkatkan Triple Play dengan lebih banyak lagi home proposition yang bisa ditawarkan serta membuka sinergi yang seoptimal mungkin dengan Link Net yang baru kami akuisisi bersama dengan Axiata," ungkap Dian dalam acara Paparan Publik XL Axiata secara virtual, Jumat (22/4).
Di segmen enterprise, XL Axiata bakal memperkuat kapabilitas untuk mempercepat pertumbuhan dalam bisnis B2B yang menyasar korporasi dan UMKM. XL Axiata juga akan melakukan ekspansi bisnis B2B dengan menggunakan leverage hasil akuisisi PT Hipernet Indodata.
Tak ketinggalan, XL Axiata juga akan meneruskan transformasi digitalnya melalui penerapan solusi digital yang menarik di aplikasi myXL dan AXISnet. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan serta meningkatkan kemampuan XL Axiata untuk mendengar input dari pelanggan secara real time.
XL Axiata juga akan melakukan inovasi berbasis cloud dan augmentasi artificial intelligence untuk tim back-end, seperti tim jaringan, IT, dan keuangan.
Baca Juga: Emiten Telekomunikasi LQ45 Catat Kinerja Solid, Simak Rekomendasi Sahamnya
Untuk menjalankan berbagai rencana bisnis tersebut, XL Axiata mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang lebih besar dari biasanya, yakni sekitar Rp 9 triliun.
"Kami mengalokasikan capex untuk pengembangan jaringan yang lebih besar. Kami menyadari jaringan adalah tulang punggung dari bisnis kami sehingga memberikan internet yang sebaik mungkin merupakan tujuan kami," kata Dian.
Director/Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa menyampaikan, alokasi capex untuk ekspansi jaringan sangat besar. Sebanyak 70% dari total capex akan digunakan untuk pengembangan jaringan, baik di segmen mobile, fixed, maupun enterprise.
Menurut I Gede, ekspansi jaringan XL Axiata akan fokus pada daerah-daerah yang sudah dibangun di luar pulau Jawa dalam tiga tahun terakhir.
"Tidak hanya fokus menambah radio dan coverage, kami juga menambah kapasitas serta kemampuan jaringan di luar Jawa dengan fiberisasi," tutur I Gede dalam acara yang sama.
Saat ini, porsi investasi jaringan XL Axiata terdiri dari 60% di luar pulau Jawa dan 40% di pulau Jawa. XL Axiata memiliki total base transceiver station (BTS) sebanyak lebih dari 162.000. Dari jumlah tersebut, lebih dari 77.000 adalah BTS 4G dan cakupan layanannya sudah menjangkau 458 kota di berbagai wilayah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News