Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CILEGON. Produsen petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meresmikan pabrik baru polietilena (PE) senilai US$ 380 juta di Cilegon. Peresmian ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan disaksikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Presiden dalam kata sambutannya mengatakan, salah satu yang problem yang dihadapi ekonomi Indonesia ialah defisit neraca perdagangan.
"Soalnya bahan baku masih banyak impor. Salah satunya yang paling besar itu petrokimia, yang mana turut memberatkan neraca perdagangan kita," sebutnya saat peresmian, Jumat (6/12).
Baca Juga: Resmikan pabrik polietilena TPIA, Jokowi harap Indonesia tak lagi impor petrokimia
Lebih lanjut ia mengatakan apresiasinya pada TPIA sebagai pionir industri petrokimia di tanah air. Pemerintah mengharapkan, bahwa investasi dan penanaman modal terjadi terus-menerus di sektor ini dan pemerintah akan terus memberi ruang kemudahan terkait investasi tersebut, seperti kebijakan insentif berupa tax holiday dan tax allowance.
"Nantinya impor petrokimia bisa stop dan harapannya Indonesia bisa ekspor. Feeling saya 4-5 tahun lagi tidak perlu impor petrokimia lagi," ucap Presiden Joko Widodo. Kondisi saat ini, sekitar 40%-50% kebutuhan produk petrokimia masih berasal dari impor.
Dengan beroperasinya pabrik Chandra Asri yang baru ini, maka kapasitas produksi PE bertambah 400 ribu ton per tahun, menjadikan total kapasitas produksi PE nasional sebesar 736 ribu ton per tahun. Di kesempatan yang sama Erwin Ciputra, Presiden Direktur TPIA mengatakan bahwa peningkatan kapasitas sepenuhnya disiapkan guna memenuhi permintaan domestik.
Baca Juga: 13 perusahaan punya obligasi jatuh tempo Desember 2019, simak daftar lengkapnya
"Peningkatan kapasitas pabrik polietilena Chandra Asri diharapkan dapat menjadi substitusi impor dan menghemat devisa negara sebesar Rp 8 triliun," sebutnya saat peresmian, Jumat (6/12). Lebih lanjut ia bilang pabrik baru ini juga telah mendapatkan kebijakan tax holiday dari pemerintah, kebijakan yang dinilai TPIA telah menciptakan iklim investasi yang baik.
Namun adanya penambahan kapasitas produksi PE ini belum dapat mencukupi kebutuhan produk petrokimia dalam negeri. Oleh karena itu TPIA tengah ancang-ancang mengembangkan kompleks petrokimia kedua dengan investasi sekitar Rp 60 triliun - Rp 80 triliun yang pembangunannya diharapkan selesai pada 2024.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham TPIA, PTBA dan LPPF untuk hari ini
Kompleks kedua ini akan membawa total kapasitas menjadi delapan juta ton per tahun. Selama pembangunan berlangsung, Chandra Asri akan menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 25.000 orang, banyak di antaranya adalah tenaga kerja ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News