Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bontang, Kalimantan Timur pada Kamis 18 Agustus 2022.
Inisiatif ini menjadi salah satu wujud komitmen PKT dalam mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50% pada 2030.
PLTS yang sudah mulai dibangun sejak Mei 2021, merupakan wujud komitmen PKT dalam penerapan Environment, Social, and Governance (ESG), yang juga tertuang dalam roadmap pertumbuhan kedua perusahaan 40 tahun ke depan.
Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id Kamis (18/8), ini adalah upaya PKT mewujudkan transformasi hijau, dengan salah satu strategi menambah komposisi bauran energi listrik dari energi baru terbarukan (EBT). Harapannya, mampu mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission di 2060.
Baca Juga: Resmikan PLTS Atap, Pupuk Kaltim Tunjukan Konsistensi Dukung ESG Industri Petrokimia
"PLTS Atap ini merupakan salah satu bagian dari ekosistem EBT di lingkungan PKT yang mana mampu menghasilkan energi bersih dan menekan emisi gas karbon secara optimal. Kemampuan PLTS Atap ini akan dapat menghemat 20% sampai 30% kebutuhan energi PKT di area perkantoran," ungkap Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, dalam keterangannya.
PLTS Atap dengan total luas sekitar 6.500 M2 tersebut memanfaatkan area-area yang sudah ada, seperti di atas gedung kantor, kantin, dan area parkir di kompleks perkantoran PKT di Bontang.
Memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.256,04 Kilowatt Peak (kWp) dengan spesifikasi output memiliki tegangan 3 phase 400 Volt, sistem ini terpasang dengan menggunakan skema rooftop on grid tanpa baterai atau tersambung jaringan listrik PKT dengan total modul sebanyak 2.326 unit.
Rahmad bilang, pemasangan PLTS Atap di area perkantoran tersebut, mampu mengurangi konsumsi listrik dari perusahaan dengan rata-rata sekitar 139.000 KWh per bulan. Sebagai perbandingan, konsumsi listrik di kawasan perkantoran PKT sendiri sebelumnya rata-rata mencapai di atas 150.000 kilowatt hour (KWh) per bulan.
Baca Juga: PKT Sudah Menekan Lebih Dari 435 ribu Ton Emisi pada Tahun Ini
Sejak bulan Januari hingga Agustus 2022, produksi PLTS Atap PKT telah mencapai total 980,71 megawatt jam (MWH), dengan potensi produksi energi per hari dapat mencapai sebesar 3,21 MWH dengan kondisi matahari penuh.
Selain itu, jumlah produksi energi tersebut mampu menekan buangan gas limbah (CO2 Avoided) mencapai total 468,26 ton, atau setara penggunaan batubara (Standard Coal Saved) yang tadinya digunakan pada pembangkit listrik konvensional hingga sebesar 394,34 ton.
"Ke depannya, PKT akan terus fokus dalam menghadirkan strategi dan terobosan terbaik guna menjadi pionir dalam transformasi industri petrokimia yang lebih hijau, juga untuk meningkatkan efisiensi energi secara menyeluruh. Dan yang paling penting, PKT juga akan terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli kepada lingkungan," tutup Rahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News