kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rest Area Cibubur Resmi Miliki Teknologi Pengolahan Limbah Organik Pertama di RI


Kamis, 02 Februari 2023 / 18:27 WIB
Rest Area Cibubur Resmi Miliki Teknologi Pengolahan Limbah Organik Pertama di RI
ILUSTRASI. Rest Area Cibubur ini dikelola oleh PT Bimaruna Marga Jaya yang merupakan bagian usaha dari Korindo Group


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Pada proyek ini FFLI menjalin Kerjasama dengan Pemda Provinsi NTB memantau pengoperasiannya sampai saat ini. Maka tak heran jika proyek ini dijadikan salah satu prototype penanganan sampah di Lombok.

“Fasilitas-fasilitas ini tentunya tidak bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kolaborasi dari FFLI serta dukungan dari pemerintah setempat. Oleh karena itu, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja sama yang baik dari semua pihak yang terlibat,” ucap Mr. Robert Seung.

Lebih lanjut, Mr. Robert Seung mengatakan bahwa melalui Yayasan Korindo, perusahaan-perusahaan yang berada dibawah naungan Korindo Group sejatinya telah berkontribusi dalam mendukung upaya-upaya mengembalikan keseimbangan alam di Indonesia.

“Yayasan Korindo telah terjun langsung dalam project-project pelestarian lingkungan seperti pembangunan Hutan Kota Pakansari, Hutan Kota Pondok Rajeg, hingga program konservasi di Papua. Lewat terobosan-terobosan yang dilakukan tersebut, kami selalu berupaya untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, selain bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, Menurut Ketua Yayasan FFLI, DR. Hadi Pasaribu, fasilitas Bio-Conversion ini juga berperan dalam memberi solusi melalui penciptaan lingkungan yang bersih dan sehat, menyelesaikan masalah sampah di hulu, menyediakan sumber protein, lemak dan chitin, mengembalikan kesuburan tanah, serta berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

“Semakin banyak fasilitas Bio-Conversion yang dibangun, maka semakin besar manfaat yang dihasilkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup kita,” jelasnya.

Baca Juga: Momentum Nataru Jadi Katalis Bisnis Rest Area di Penghujung Tahun 2022

Senada dengan Ketua Yayasan FFLI, tokoh penggiat BSF di Indonesia, Prof. Agus Pakpahan juga mendorong agar fasilitas-fasilitas seperti ini dapat dibangun di banyak tempat, sehingga sampah tidak perlu diangkut ke TPA. Selain menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat cara ini banyak memberi manfaat untuk lingkungan hidup dan membentuk ekonomi sirkuler.

Agus juga menyampaikan bahwa sekitar 60%-70% sampah yang ada di TPA berupa sampah organik. Mengatasi sampah organik di hulu atau di sumber sampah akan menyederhanakan manajemen sampah.

Agus Pakpahan juga menyinggung perilaku masyarakat dalam membuang sampah dengan mengatakan “Seharusnya setiap orang bisa bertanggung jawab mengurus sampahnya sendiri”.

Metode pengelolaan sampah dengan Bio-Conversion BSF merupakan pendekatan biologis untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang timbul akibat perilaku manusia, karena pada dasarnya alam telah diciptakan dalam keseimbangan.

Teknologi Bio-Conversion BSF menawarkan solusi terhadap kelebihan suplai limbah organik yang melebihi kapasitas alamiah.

Metode Bio-Conversion Organic dengan menggunakan Lalat Tentara Hitam relatif aman bagi lingkungan. Dari sekitar 800 jenis yang ada di muka bumi, Lalat Tentara Hitam merupakan jenis yang paling berbeda, karena tidak bersifat patogen atau membawa agen penyakit.

Pada metode ini, larva Lalat Tentara Hitam akan mengurai sampah organik yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Setelah optimal mengurai sampah organik, larva-larva tersebut bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti ayam atau ikan karena kaya akan asam amino dan protein. Proses inilah yang pada akhirnya membentuk ekonomi sirkuler, di mana prospek ekonomi baru terjadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×