kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,78   7,44   0.82%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ribuan pelaku industri mamin berkumpul di THAIFEX-World Food of Asia 2018


Selasa, 29 Mei 2018 / 22:33 WIB
Ribuan pelaku industri mamin berkumpul di THAIFEX-World Food of Asia 2018
ILUSTRASI.


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Untuk kelima belas kalinya, Thailand kembali menggelar pemeran pangan internasional THAIFEX-World Food of Asia. Pameran perdagangan yang secara khusus ditujukan untuk pelaku industri makanan dan minuman (mamin) di Asia ini digelar mulai hari ini, Selasa (29/5), hingga Sabtu (2/6) di IMPACT Exhibition and Conventioan Center di Bangkok, Thailand.

Acara tahunan ini merupakan ajang pertemuan semua pihak dari berbagai negara yang terlibat di dalam industri mamin. THAIFEX-World of Food Asia 2018 diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 60.000 pengunjung dari berbagai negara. Jumlah pembeli yang secara khusus diundang dalam acara mencapai lebih dari 3.000 pembeli. Beberapa hosted buyers tersebut antara lain Annam Group dari Vietnam, Capital Retail Limited dari Myanmar, Indoguna dari Kambija, Kaimay Trading dari Singapura, Pandurasa Kharisma darn Indonesia, PHDeli dari Filipina, dan Premium Distribution dari Myanmar.

Tahun ini, jumlah peserta pameran meningkat dari 2.169 peserta pada tahun lalu menjadi 2.537 peserta. Selain dari Thailand, peserta pameran berasal dari 41 negara dan provinsi. Pelaku industri mamin dari kawasan Asia yang menjadi peserta antara lain berasal dari Kamboja, China, India, Myanmar, Jepang, Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia.

Sementara peserta dari luar Asia antara lain berasal dari Argentina, Australia, Belgia, Chile, Prancis, Jerman, Turki, dan Inggris. Argentina untuk pertama kalinya menjadi mitra resmi THAIFEX dengan menghadirkan 29 peserta pameran.

Pameran yang digelar di area seluas 107.000 meter persegi (m2) ini diadakan oleh Koelnmesse, penyelenggara acara pangan dan teknologi pangan, bekerja sama dengan Departemen Promosi Perdagangan Internasional (DITP) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Thailand (TCC). THAIFEX-World of Food Asia 2018 dibuka secara resmi pada hari ini , Selasa (29/5), oleh Deputi Perdana Menteri Thailand Khun Somkid Jatusripitak.

THAIFEX diharapkan bisa menjadi pusat pameran industri makanan terbesar di Asia. Sebagai negara yang berpotensi menjadi pemimpin pasar di industri makanan, Somkid mengatakan, Thailand diharapkan bisa sepenuhnya memasuki pasar dunia. THAIFEX juga diharapkan memunculkan berbagai inovasi baru, bukan sekadar untuk mendukung Thailand, namun juga mendukung pelaku industri mamin di negara-negara tetangga.

Pada 2020, World Economic Forum memperkirakan, ASEAN akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia. Leih dari 60 juta rumahtangga di ASEAN merupakan bagian dari kelas menengah. Diselenggarakan di jantung ASEAN, Managing Director Koelnmesse Mathias Kuepper, mengatakan, siap untuk memfasilitasi peluang bisnis di pasar yang berkembang dan berkembang ini.

“THAIFEX-World of Food Asia bertujuan untuk membantuk meningkatkan profil bisnis ASEAN di industri mamin global dan membantu pelaku bisnis internasional untuk masuk ke kawasan yang menarik ini,” ujar Mathias.

Inovasi yang terus-menerus dilakukan, menurut Mathias, merupakan inti untuk memastikan pertumbuhan industri mamin yang berkelanjutan. Teknologi baru akan mendorong munculnya peluang yang lebih besar. Karena itu, pengunjung THAIFEX-World of Food Asia 2018 bisa berharap memperoleh penawaran dan tren yang baru yang akan mendorong kemajuan industri makanan dan minuman melalui format baru pameran yang telah ditata ulang untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang lebih baik.

Direktur Jenderal Departemen Promosi Perdagangan Internasional Thailand Chantira Jimreivat Vivatrat meyakini, THAIFEX-World of Food Asia terus menjadi platform untuk meningkatkan ekspor makanan dari Thailand. “Dengan pertumbuhan ekonomi Thailand tahun ini yang siap mencapai 4%, kami memiliki berbagai langkah strategis dan insentif untuk memfasilitasi perdagangan dan meningkatkan nilai ekonomi produk negara kami,” kata Chantira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×