Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I untuk penambahan modal melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue. SQMI menawarkan 18,83 miliar saham baru dengan harga Rp 250 per saham.
Melalui aksi korporasi ini, SQMI menargetkan memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp 4,7 triliun. "Mudah-mudahan seluruh transaksi dapat terlaksana di awal Februari atau akhir Januari 2019," kata Direktur Independen SQMI Irwan Darmawan pada saat paparan publik SQMI, Kamis (13/12).
Ia mengatakan, dana hasil dari rights issue ini untuk meneruskan eksplorasi dan memulai produksi proyek emas SQMI yang baru dimulai. Sebagai informasi, perusahaan ini mendiversifikasi bisnis mereka dengan memasuki penambangan emas yang bermitra dengan Wilton Resources Holding Pre Ltd (WRH) yang terdaftar di Singapura Exchange.
Sebelum merambah ke bisnis tambang emas, Renuka Coalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan batubara. SQMI tengah membangun pabrik pengolahan emas yang berada di Sukabumi yang sampai saat ini progress-nya mencapai 45% hingga 50%.
Irwan menargetkan pabrik pengolahan ini mampu beroperasi pada Juni 2019 mendatang. SQMI mengalokasikan belanja modal untuk pabrik atau fasilitas pengolahan ini sebesar US$ 26 juta.
Pada tahap awal pabrik ini memiliki kapasitas emas 38.500 troy oz (ons troi) per tahun setara dengan 500 ton ore per hari. Irwan bilang, kapasitas akan ditingkatkan menjadi 115.000 troy oz per tahun atau setara 1.500 ton ore per hari pada 2021.
Lantaran baru mulai pada Juni 2019, SQMI menargetkan produksi emas sekitar 19.000 troy oz sepanjang tahun depan. Dengan begitu, pada tahun depan lini bisnis emas ini bakal mulai menyumbang pendapatan ke SQMI.
Berdasarkan data yang diperoleh SQMI sampai Oktober 2018, cadangan dari wilayah tambang Cikadu, Sekolah, Cibatu, dan Pasir Minggu yang ada di Sukabumi ini sebesar 810.385 troy oz.
Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, hasil produksi emas ini akan dipasarkan ke PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News