kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Riset Nielsen: Kehidupan Nyata dan Humor Jadi Pendukung Utama Suksesnya Iklan


Sabtu, 22 Januari 2022 / 15:08 WIB
Riset Nielsen: Kehidupan Nyata dan Humor Jadi Pendukung Utama Suksesnya Iklan
ILUSTRASI. Riset Nielsen menyebutkan, kehidupan nyata dan humor menjadi pendukung utama suksesnya sebuah iklan.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nielsen merilis riset terbaru tentang kepercayaan dalam periklanan secara global atau Trust in Advertising Study 2021.  Studi ini dirancang untuk mengungkap pendapat konsumen tentang berbagai jenis iklan secara global.

Riset ini menyoroti tiga hal. Pertama, iklan yang menggambarkan situasi kehidupan nyata menempati posisi teratas, khususnya dengan berbagai bumbu humor di dalamnya.

Cathy Heeley, International Media Analytics Lead Nielsen mengatakan,  tertawa adalah hal yang sangat pokok bagi manusia dan memiliki kekuatan untuk memberi energi dan menambah keseruan pada keseharian kita. Tertawa mampu merekatkan hubungan sosial dan ikatan antarmanusia. 

Penelitian pun telah menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan kesehatan. Tidak mengherankan ketika humor dan situasi kehidupan nyata menjadi konten yang paling dekat dengan audiens. "Kami memandang bahwa iklan yang menyentuh hati terkait dengan esensi menjadi manusia akan tetap unggul dari jenis maupun topik iklan lainnya dan membantu kita mempertahankan audiens kita.” kata Cathy Heeley dalam keterangan resminya, Sabtu (22/1). 

Baca Juga: Rating Drama Korea Romantis Our Beloved Summer Meningkat, Ini Perolehan Ghost Doctor

Kedua, rekomendasi dari mulut ke mulut adalah upaya yang paling sukses 88% orang paling mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal. Lebih dari 50% orang mempercayai saluran ini dibandingkan dengan saluran lainnya, seperti spanduk online dan iklan video yang ada di ponsel atau tablet, iklan SMS dan iklan mesin pencari. Bahkan, pengaruh influencer tidak berjalan sebaik teman dan keluarga, dengan hanya 71% orang cukup hingga sangat mempercayainya.

Cathy mengatakan, di setiap belahan dunia yang diteliti Nielsen, rekomendasi personal dari keluarga atau teman adalah yang paling dipercaya. Tampaknya ada kesenjangan antara manusia dan iklan berbayar. Sementara iklan reguler mampu menjaga merek tetap hidup, pengalaman pribadi yang dirasakan oleh teman dan keluarga terhadap merek tertentu lah yang lebih mampu mendorong penjualan. 

"Kami melihat bahwa ketika brand promise dan brand experience bersinergi dengan baik, angka penjualan dapat meningkat secara signifikan," katanya. 

 Ketiga, jual nilai, bukan hanya produk.  Studi ini menunjukkan minimnya kepercayaan dalam iklan secara keseluruhan, kecuali jika rekomendasi berasal dari teman dan keluarga. Iklan produk tembakau adalah yang paling tidak dipercaya, sementara iklan makanan adalah yang paling dipercaya secara keseluruhan. 

Temuan dari studi Nielsen ini menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan konsumen pada merek yang secara otentik menunjukkan nilai-nilai merek yang kuat.

Menurut Cathy, hal ini adalah refleksi bisnis yang menarik di situasi kehidupan kita saat ini. Orang-orang tertarik pada bagaimana sebuah merek akan membawa manfaat bagi dunia, tidak hanya pada kegunaan apa yang ditawarkan produk tersebut. 

Narasi dari iklan telah berubah dan konsumen mencari tentang apa itu makna dari nilai merek, apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana hal tersebut diterapkan.

Hellen Katherina, Executive Director Nielsen Media Indonesia mengungkap bahwa pesatnya perkembangan saluran periklanan dewasa ini telah menciptakan peluang dan tantangan baru bagi dunia periklanan. 

Di satu sisi, pengiklan memiliki opsi yang lebih beragam untuk melakukan kampanye merek tertentu, tetapi di sisi lain mereka juga perlu melakukan pertimbangan secara cermat terkait jenis saluran yang digunakan dan bagaimana sebuah iklan perlu disampaikan kepada publik sehingga tujuan periklanan dapat tercapai.

“Melalui studi yang diselenggarakan secara global ini, Nielsen mampu memberikan gambaran tentang jenis saluran dan konten apa yang paling sesuai dengan karakter masyarakat di beragam belahan dunia berbeda. Hal ini tentunya dapat menjadi masukan berharga bagi para pengiklan yang senantiasa berharap bahwa iklan yang mereka buat dapat mendorong terciptanya aksi lanjutan dari konsumen potensial produk mereka," terang Hellen.

Studi ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 40.000 orang selama Agustus hingga September 2021 di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Studi ini merupakan bagian dari Survei Penelitian Media (Media Research Survey) yang dilakukan oleh Nielsen guna memahami lanskap periklanan guna membantu para pengiklan dan perusahaan membuat strategi periklanan yang lebih efektif.

Baca Juga: Prospek Cerah, Simak Rekomendasi Analis untuk Saham Media Berikut Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×