Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Setali tiga uang dengan Kideco, MUTU juga mencatatkan kenaikan volume penjualan batubara dari 0,6 juta ton menjadi 0,9 juta ton pada serta kenaikan harga jual rata-rata batubara sebesar 30,4% dari US$ 63,1 menjadi US$ 82,3 per ton pada paruh pertama tahun ini.
Secara konsolidasi, Kideco menyumbang 62,5% total pendapatan INDY di sepanjang paruh pertama ini. Sementara itu, MUTU tercatat berkontribusi 5,1% dalam total pendapatan konsolidasi. Sisa pendapatan INDY lainnya berasal dari Petrosea Mining, Petrosea E&C, Tripatra, Interport, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS), dan lain-lain.
Adapun total pendapatan konsolidasi yang dibukukan oleh INDY sepanjang semester pertama tahun ini mencapai sebesar US$ 1,28 miliar, naik 14,07% dibanding realisasi pendapatan semester pertama tahun lalu yang sebesar US$ 1,12 miliar.
Dari hasil pendapatan itu, INDY mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 12 juta di semester I 2021, berbalik dari posisi bottom line INDY di semester I 2020 tercatat rugi bersih US$ 21,91 juta.
“Revenue semester I 2021 meningkat tajam karena kenaikan pada coal prices,” ujar Direktur INDY, Retina Rosabai dalam acara Media Gathering Indika Energy, Rabu (4/8).
Selanjutnya: Semester I-2021, Bukit Asam (PTBA) realisasikan produksi batubara 13,27 juta ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News