Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Produsen gula pelat merah mulai melirik serius bisnis gula premium. Seperti yang dilakukan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), salah satu perusahaan gula milik pemerintah.
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menyatakan, tahun ini perusahaan memproduksi gula premium sebesar 80.000 ton. "Jumlah ini 15% dari total produksi gula yang kami hasilkan," kata Ismed (31/3).
Sekedar informasi, RNI menargetkan produksi gula secara keseluruhan mencapai 300.000 ton tahun ini. Gula premium yang diberi nama Raja Gula ini diproduksi oleh dua pabrik gula (PG) milik RNIdi Jatitujuh dan Subang.
Produksinya diperkirakan dilakukan antara bulan Mei-Juni. Meski memproduksi gula premium, Ismed bilang, RNI masih tetap memproduksi gula curah (bulk). Meski enggan menyebutkan kisaran harga, namun Ismed bilang gula premium dipasarkan dengan ukuran 850 gram-950 gram.
"Kami belum bisa membicarakan harga, karena harus disesuaikan dengan biaya produksi," terang Ismed yang juga memastikan harganya akan flat sepanjang tahun dan tidak terjadi perubahan.
Untuk pemasaran, RNI mengandalkan dukungan dari anak usaha yang lain yang membawahi jalur distribusi. Beberapa daerah yang akan menjadi sasaran antara lain Jawa, Bali serta kota-kota besar di Indonesia.
Sebelumnya, Permintaan gula pasir berkualitas dari masyarakat yang relatif tinggi membuat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI memasang target tinggi terhadap produk gula kristal putih merek gupalas (Gula Pasir Sebelas).
Tahun ini, PTPN XI bakal menggenjot produksi gupalas antara 20%-40% atau sekitar 6.000 ton-7.000 ton. Tahun lalu, produksi gupalas cuma mencapai 5.000 ton. "Respon masyarakat terhadap gulapas cukup baik," kata Adig Suwandi, General Manager Marketing PTPN XI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News