Reporter: Handoyo | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Menjelang Idul Adha, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) siap menjual 1.500 ekor sapi siap potong hasil peternakan sapi terintegrasi dengan tanaman tebu milik RNI di Subang dan Indramayu, Jawa Barat.
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, berat rata-rata sapi yang dijual untuk perayaan Idul Adha tersebut beragam, mulai dari 300 kilogram (kg) - 800 kg. "Sapi yang kami jual itu adalah jenis simental dan limosin," kata Ismed, Senin (30/9).
Seluruh sapi hasil penggemukan BUMN gula ini dipasarkan di wilayah Jabodetabek. RNI melepas sapi tersebut dengan kisaran harga mulai Rp 42.500 per kg sampai Rp 45.000 per kg berat hidup.
Catatan saja, sampai saat ini, jumlah populasi sapi RNI mencapai 6.500 ekor. Sapi-sapi tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Mitra Ogan dan Kerinci.
RNI sengaja memasok sapi untuk perayaan Idul Adha dari wilayah Jawa Barat karena pertimbangan transportasi. "Kalau didatangkan dari Lombok terlalu beresiko," ujarnya.
Ismed bilang, peternakan sapi di Lombok difokuskan untuk menyuplai daging. Saat ini, jumlah daging yang disuplai ke Jabodetabek dari Lombok rata-rata mencapai 5 ton per minggu.
Selain mengembangkan peternakan sapi dengan sistem terintegrasi, RNI juga mengaku tetap akan melanuukan rencananya mengembangkan bisnis peternakan sapi di Australia. "Kami menargetkan akhir bulan Januari 2014, sudah dapat memasukkan sapi dari Australia," kata Ismed.
Menurut Ismed, saat ini, pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap lima perusahaan peternakan di Australia yang akan diakuisisi. Mesti tidak merinci, namun ia mengatakan, populasi dari masing-masing perusahaan peternakan tersebut mencapai 25.000 ekor sampai 500.000 ekor per tahun.Untuk keperluan akuisisi tersebut, RNI telah menyiapkan dana sekitar Rp 350 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News