Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Test Test
BANDUNG. Kepak sayap PT Rohto Laboratories Indonesia bakal makin lebar. Untuk menambah kapasitas produksi, Rohto membangun pabrik senilai US$ 6 juta di Padalarang, Bandung.
Rohto akan memproduksi produk perawatan dan kosmetik di pabrik baru yang diberi nama Consumer & Health Care (CHC) tersebut. Antara lain shampo kesehatan merek Selsun dan pelembab bibir Lip Ice. Sedang, produk perawatan kulit Acnes menyusul setelah pabrik beroperasi penuh.
Presiden Direktur PT Rohto Laboratories Indonesia, Mukdaya Massidy, mengklaim, Lip Ice merupakan pemimpin pasar pelembab bibir nasional. "Kami menguasai penjualan diatas 50%, saingan utamanya itu Nivea," kata Mukdaya, usai jumpa pers peresmian pabrik CHC, Rabu (18/11).
Rohto membidik pasar mulai dari segmen remaja melalui Lip Ice, hingga segmen umum lewat produk Selsun dan Acnes.
Menurut Mukdaya, per tahunnya Rohto bisa memproduksi 300.000 liter Selsun dalam satu jam kerja normal, dan 10 juta batang Lip Ice dengan dua kali jam kerja normal.
Pembangunan pabrik baru di Indonesia ini bagian strategi bisnis induk usaha, Rohto Pharmaceutical Jepang, yang ingin mendekatkan diri kepada pasar lokal. Dengan harapan, produk yang dipasarkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Apalagi, Indonesia dengan populasi sekitar 220 juta jiwa merupakan pasar potensial bagi pemasaran produk perawatan kulit dan mata, serta kosmetik yang bakal menjadi andalan Rohto ke depannya.
"Produk skin care dan eye care baru, serta obat penyakit lambung yang telah beredar di Jepang perlahan-lahan akan dibawa ke Indonesia," papar Chief Executive Officer (CEO) Rohto Pharmaceutical Jepang, Kunio Yamada.
Yamada optimistis tiga tahun ke depan Rohto mampu mengejar target penjualan bersih senilai US$ 20 juta. Tahun lalu, produsen yang juga mengeluarkan obat tetes mata dan lensa intra ocular tersebut berhasil membukukan penjualan bersih US$ 10 juta.
Demi memuluskan rencana tersebut, Rohto Pharmaceutical Jepang telah menyokong dana ekspansi anak usahanya di Indonesia itu hingga US$ 12 juta, termasuk pembangunan pabrik baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News