kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.884   -19,00   -0,11%
  • IDX 6.727   48,36   0,72%
  • KOMPAS100 969   4,27   0,44%
  • LQ45 753   2,94   0,39%
  • ISSI 214   1,65   0,78%
  • IDX30 391   1,38   0,35%
  • IDXHIDIV20 471   3,48   0,74%
  • IDX80 110   0,33   0,30%
  • IDXV30 115   0,20   0,17%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

RSPI bangun rumahsakit ketiga


Kamis, 09 Oktober 2014 / 07:00 WIB
RSPI bangun rumahsakit ketiga
ILUSTRASI. Manfaat sari kurma untuk kesehatan.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Setelah delapan tahun vakum tak membangun rumahsakit, Rumah Sakit Pondok Indah Group atau RSPI Group akhirnya memutuskan menambah koleksi rumahsakitnya. Pilihan lokasi perusahaan itu masih Ibu Kota, tepatnya Bintaro Jaya, Jakarta Selatan. Kelak rumahsakit itu akan bernama RSPI Bintaro Jaya.

RSPI Group masih mengandalkan sang anak perusahaannya sebagai penanggung jawab proyek itu, yakni PT Binara Guna Mediktama. Binara Guna tak membangun sendirian tapi menggandeng PT Jaya Real Property, perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Ciputra.

Nah, Binara Guna dan Jaya Real membikin perusahaan patungan bernama PT Jaya Binara Mediktaman dengan porsi kepemilkan saham 60:40. Total biaya pembangunan rumahsakit tersebut adalah Rp 500 miliar.

Chief Executive Officer RSPI Group Yanwar Hadiyanto menyebutkan sumber pendanaan perusahaannya dari kas internal dan pinjaman bank. "Pinjaman dari bank berkisar 60%-65%," terang Yanwar, Rabu (8/10).

Asal tahu saja, proyek RSPI Bintaro Jaya berdiri di atas lahan seluas 12.600 meter persegi (m²). Rencananya, rumahsakit ini akan dibangun dalam dua tahap. 

Tahap pertama, RSPI Group akan membangun gedung seluas 34.000 m² berisi 130 tempat tidur. Perusahaan itu menargetkan pembangunan tahap pertama rampung pada tahun 2016. Sementara pada tahap kedua nanti, perusahaan itu akan membangun gedung sehingga total tempat tidur di RSPI Bintaro Jaya menjadi 200 tempat tidur.

Jika dibandingkan dengan dua rumahsakit yang sudah dimiliki RSPI Group, yakni RSPI Pondok Indah (Jakarta Selatan) dan RSPI Puri Indah (Jakarta Barat), ada yang berbeda dengan RSPI Bintaro Jaya. Pasalnya, RSPI Bintaro Jaya menyasar masyarakat yang lebih luas. Paling tidak hal itu terlihat dari porsi kelas kamar yang direncanakan RSPI Group. "RSPI Bintaro Jaya ini beda karena kami hanya menyediakan kamar VIP 30%. Sementara kalau di RSPI Pondok Indah, porsi kamar VIP sebanyak 70%," beber Yanwar.

Presiden Direktur Jaya Binara Mediktama Anna Rosita Subadja menambahkan, perusahaannya optimistis dengan pilihan lokasi Bintaro Jaya. RSPI Group meyakini bisa memikat masyarakat di kawasan Bintaro dan sekitar Jakarta Selatan. 

Kontribusi pada tahun kedua

Meski menargetkan RSPI Bintaro Jaya tahap pertama rampung 2016, RSPI Group tak mematok target pendapatan pada tahun itu juga. Dengan alasan, bisnis rumahsakit adalah bisnis dengan investasi jangka menengah hingga panjang. Perusahaan itu memperkirakan RSPI Bintaro Jaya akan mendatangkan kontribusi pendapatan paling cepat pada tahun kedua usai rumahsakit beroperasi.

Kelak, pada tahun kedua beroperasi atau 2017 itu, RSPI Group menargetkan tingkat keterisian kamar alias okupansi RSPI Bintaro Jaya berada di kisaran 50%-60%.

Dengan begitu, hingga nanti RSPI Bintaro Jaya bisa berkontribusi, RSPI Group masih akan mengandalkan dua koleksi rumahsakitnya. Perusahaan optimistis hingga akhir tahun nanti bisa merawat 350.000 orang pasien rawat jalan dan 50.000 orang pasien rawat inap. Sayang, manajemen perusahaan itu tak membeberkan kinerja perusahaannya pada tahun sebelumnya.

Selain berupaya mengerek kinerja dengan menambah rumahsakit, sejatinya RSPI Group berstrategi dengan meningkatkan kualitas layanan. Caranya, perusahaan itu mengadopsi teknologi digitalis untuk mempercepat proses pelayanan. "Kami juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia kami," ujarYanwar.

Selain itu, RSPI Group juga membekali diri dengan mengembangkan teknologi kesehatannya. Semisal teknologi deteksi dini penyakit  jantung, diabetes dan stroke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×