kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

RUIS bidik proyek baru di sektor migas dan EBT senilai Rp 1,2 Triliun


Jumat, 10 Agustus 2018 / 17:51 WIB
RUIS bidik proyek baru di sektor migas dan EBT senilai Rp 1,2 Triliun
ILUSTRASI. Radiant Utama Interinsco (RUIS)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Agung Jatmiko

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) tahun ini semakin masif memburu kontrak-kontrak baru baik di industri migas maupun energi baru dan terbarukan (EBT). Seperti diketahui, perusahaan sudah memiliki pengalaman untuk melakukan pengerjaan proyek geothermal sebelumnya.

Mona Nazaruddin, Sekretaris Perusahaan RUIS menyampaikan bahwa saat ini perusahaan terus mengembangkan proyek geothermal melalui anak usahanya PT Supraco Indonesia. Selain itu untuk PLTS juga tengah mengerjakan proyek di Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

“Hingga kini perusahaan masih mengikuti cukup banyak tender di sektor migas dan energi terbarukan dengan estimasi nilai sebesar Rp 1,2 triliun,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (9/8).

Asal tahu saja, RUIS memiliki proyek geothermal di Sorik Marapi. Perusahaan menggenggam 5% saham proyek yang diproyeksikan bisa menghasilkan listrik 240 MW tersebut. Tahun ini, proyek tersebut ditargetkan bisa menyumbang 20 MW ke sistem PLN sebab dari 5 sumur yang dibor tahun ini terkonfirmasi sumber panas bumi setara 50 MW.

Diluar itu, EBT masih menjadi salah satu sektor yang menarik untuk dikembangkan seiring rencana pemerintah meningkatkan bauran energi yang tidak hanya didapatkan dari fosil. Oleh karena itu, dengan membaiknya harga migas dan terbukanya peluang di sektor EBT, perusahaan tahun ini lebih optimis kinerja akan membaik.

“Pengembangan untuk lini bisnis EBT juga terus dilanjutkan seiring roadmap pemerintah alam pencapaian diversifikasi energi di tahun 2025,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×