Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Pembangunan Proyek Pipa Rokan tahap pertama sendiri diproyeksikan selesai pada kuartal ketiga 2021. Dengan asumsi tersebut, Proyek Pipa Rokan ini diproyeksikan sudah bisa memberikan kontribusi pendapatan kepada RAJA pada laporan keuangan tahun buku 2022.
Dihubungi terpisah, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Jugi Prajogio mengatakan, penentuan skema tolling fee Pipa Rokan berada dalam ranah business-to-business (B2B). Hal ini dikarenakan pipa rokan diperuntukkan untuk mengangkut minyak.
“Pipa Rokan adalah pipa minyak, jadi bukan domain BPH Migas, mereka akan tetapkan secara B2B,” jelas Jugie ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Selasa (30/3).
Sejauh ini, Yuni mengaku belum bisa mengungkapkan skema tolling fee yang akan digunakan dalam penyewaan pipa Rokan setelah beroperasi komersial maupun potensi pendapatan tahunan yang bisa didapat RAJA dari kegiatan usaha tersebut. “Mudah-mudahan saat RUPSLB detail-detail seperti ini sudah bisa disampaikan ke publik,” kata Yuni singkat.
Selanjutnya: Rukun Raharja (RAJA) berencana ikut garap proyek pipa Rokan dengan Pertagas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News