Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk sudah ambil ancang-ancang untuk menggarap proyek Pipa Rokan bersama PT Pertamina Gas (Pertagas). Emiten berkode saham “RAJA” tersebut telah mengalokasikan sebagian dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini untuk proyek tersebut.
Corporate Secretary Rukun Raharja , Yuni Pattinasarani mengatakan, dari total capex US$ 100 juta untuk tahun 2021, RAJA telah menyiapkan anggaran US$ 70 - 80 juta untuk proyek Pipa Rokan. “Untuk sumber dana Perseroan dari pinjaman bank dan dana internal Perseroan,” kata Yuni kepada Kontan.co.id, Selasa (30/3).
Seperti diketahui, Pipa minyak Blok Rokan memiliki panjang kurang lebih 352,43 kilometer (km) dan terdiri dari 12 segmen dan stasiun sebanyak 3 segmen termasuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. Nilai proyek ini berjumlah sebesar US$ 300 juta.
Seperti diketahui, RAJA telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) pelaksanaan proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi Koridor Balam-Bangka-Dumai dari Koridor Minas-Duri-Dumai (“Pipa Rokan”) dengan Pertagas pada tanggal 21 Oktober 2020 lalu, setelah sebelumnya mengikuti pemilihan mitra strategis yang diadakan oleh Pertagas.
Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) berminat garap proyek pipa Rokan dengan Pertagas
Berdasarkan kesepakatan yang ada, RAJA sebagai mitra strategis akan memberikan pendanaan sebesar 25% untuk berbagi kontribusi terhadap nilai investasi, risiko dan manfaat/keuntungan. RAJA sendiri tidak memiliki kuasa untuk menggandeng mitra strategis lainnya dalam partisipasi pendanaan tersebut, sebab pelibatan mitra strategis hanya dapat dilakukan oleh Pertagas.
Dengan demikian, RAJA akan memberikan partisipasi pendanaan sebesar US$ 75 juta atau setara 62% dari total ekuitas perusahaan per 30 September 2020 yang sebesar US$ 121,08 juta.
Makanya, karena tergolong transaksi material berdasarkan POJK No. 17/2020, RAJA bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 27 April 2021 guna meminta persetujuan pemegang saham atas rencana KSO RAJA dengan pihak Pertagas dalam proyek Pipa Rokan.
“Keikutsertaan RAJA dalam KSO ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham,” terang Yuni.
Setelah beroperasi nanti, RAJA dan Pertagas akan melakukan kerja sama dalam hal penyewaan pipa untuk mengalirkan minyak dari Blok Rokan. Dari kerja sama itu, RAJA akan mendapat jatah porsi 25% dari pendapatan yang diperoleh, sesuai dengan porsi pendanaan yang akan dilakukan oleh pihak RAJA.
Baca Juga: PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Siap Menadah Hasil Kerja Sama Operasi Proyek Rokan
Pembangunan Proyek Pipa Rokan tahap pertama sendiri diproyeksikan selesai pada kuartal ketiga 2021. Dengan asumsi tersebut, Proyek Pipa Rokan ini diproyeksikan sudah bisa memberikan kontribusi pendapatan kepada RAJA pada laporan keuangan tahun buku 2022.
Dihubungi terpisah, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Jugi Prajogio mengatakan, penentuan skema tolling fee Pipa Rokan berada dalam ranah business-to-business (B2B). Hal ini dikarenakan pipa rokan diperuntukkan untuk mengangkut minyak.
“Pipa Rokan adalah pipa minyak, jadi bukan domain BPH Migas, mereka akan tetapkan secara B2B,” jelas Jugie ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Selasa (30/3).
Sejauh ini, Yuni mengaku belum bisa mengungkapkan skema tolling fee yang akan digunakan dalam penyewaan pipa Rokan setelah beroperasi komersial maupun potensi pendapatan tahunan yang bisa didapat RAJA dari kegiatan usaha tersebut. “Mudah-mudahan saat RUPSLB detail-detail seperti ini sudah bisa disampaikan ke publik,” kata Yuni singkat.
Selanjutnya: Rukun Raharja (RAJA) berencana ikut garap proyek pipa Rokan dengan Pertagas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News