kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.328   26,00   0,16%
  • IDX 7.398   86,28   1,18%
  • KOMPAS100 1.045   8,58   0,83%
  • LQ45 789   3,60   0,46%
  • ISSI 248   5,04   2,07%
  • IDX30 409   1,66   0,41%
  • IDXHIDIV20 466   1,61   0,35%
  • IDX80 118   1,07   0,92%
  • IDXV30 119   0,63   0,53%
  • IDXQ30 130   0,11   0,08%

Rumahsakit di Singapura banjir pasien Indonesia


Rabu, 12 September 2012 / 15:12 WIB
Rumahsakit di Singapura banjir pasien Indonesia
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA Rumah sakit di Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah belakangan ini. Sebab, rumah sakit di Indonesia harus bersaing dengan mendapatkan pasien dengan rumah sakit dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

"Tantangan utama ada membangun kepercayaan pasien mau dirawat di dalam negeri karena banyak pasien Indonesia keluar negeri untuk berobat," tutur Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi saat meresmikan RS Bunda di kawasan Menteng Jakarta Pusat, (11/9/2012).

Menurut Nafsiah, rumah sakit di Indonesia banyak yang belum mempunyai mutu yang memenuhi standar internasional, sehingga kalah bersaing dengan rumah sakit yang ada di luar negeri.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunnews, ada 50% pasien asal Indonesia memenuhi rumah sakit di Singapura. Bahkan, sekitar 12.000 pasien dari Indonesia memilih berobat ke Malaysia.

Dari jumlah biaya yang dikeluarkan pasien dari Indonesia itu, setidaknya ada Rp 7 triliun yang dibawa ke luar negeri untuk berobat. "Devisa yang keluar akhirnya banyaknya, karena banyak yang berobat ke luar negeri," jelas Nafsiah.

Kemenkes telah mengambil langkah dengan menetapkan kebijakan dengan meningkatkan standar rumah sakit di Indonesia. Tujuannya agar rumah sakit di Indonesia memiliki daya saing tinggi.

Perlu diketahui, dua hari lalu, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan memilih melakukan pengobatan di Singapura ketimbang di rumah sakit Indonesia atau di rumah sakit milik BUMN. (Eko Sutriyanto/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×