kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah keok, wisatawan keluar negeri tumbuh 15%


Senin, 23 Maret 2015 / 14:06 WIB
Rupiah keok, wisatawan keluar negeri tumbuh 15%
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) bersama dengan Wakil Presiden AS saat itu Joe Biden di Yerusalem pada Maret 2010.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Panorama Tours tidak merasa khawatir dalam menghadapi pelemaham nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini terlihat dari persentase jumlah pelanggan yang berpergian keluar negeri hingga Maret 2015 justru mengalami kenaikan 15% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Meity Lukito, Managing Director of Leisure Travel Management Panorama Tours, berujar, untuk destinasi favorit masih dipegang oleh Eropa, Jepang dan Korea; sedangkan untuk ASEAN masih dipegang Singapura, Malaysia dan Thailand. Bulan April ini pihaknya memprediksi akan ada peningkatan jumlah pelanggan yang berpergian keluar negeri.

"Fluktuasi kurs ini sudah sering terjadi, dan kami justru melihat hal ini sebagai tantangan tersendiri untuk terus berinovasi dalam hal pengembangan paket, alternatif produk dan yang terpenting memahami apa yang diinginkan oleh pelanggan," kata Meity dalam keterangan resminya, Senin (24/3).

Mengenai penguatan dollar juga disikapi dengan penawaran alternatif tanggal kepergian (dari high season, diubah menjadi low season) ataupun alternatif destinasi ke negara atau kota lain yang pada akhirnya dapat disesuaikan dengan budget masing-masing pelanggan. Tidak hanya Panorama Tours yang mengeluarkan produk hemat seperti China 5 hari hanya dengan US$ 369, tapi juga ada produk yang memang memfokuskan pada produk-produk dengan harga sangat terjangkau dengan promo-promo “SUPER DEAL”-nya.

Meity menyatakan, bukti bawah bisnis travel tidak terlalu terpengaruh pada penguatan dollar adalah respon positif dari undangan yang dikirimkan kepada pelanggan untuk hadir dalam beberapa event travel fair yang akan diikutinya dan juga dari pihak penyelenggara event yang tetap tepat waktu menyelenggarakan acara tahunan mereka. Panorama Tours sendiri juga tetap akan melakukan event travel fair - World of Panorama - yang rencananya dilakukan dua kali pada tahun 2015 di Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya.

Lalu akan ada beberapa event travel fair yang akan diikuti serta Road Show ke beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Palembang dan lampung hingga akhir April.

"Tourism is never die, semua orang suka berpergian dan melihat dunia luar. Ini adalah hal yang tidak terbayar dengan apapun. Jadi setiap orang willing untuk selalu mengambil setiap kesempatan yang ada untuk selalu berpergian," ungkap Meity.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×