Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
BALIKPAPAN. Rusia melalui PT Kereta Api Borneo akan menanamkan investasi di lima proyek besar di Kalimantan Timur.
"Ada lima proyek besar yang akan dilakukan pihak Rusia dan melalui KAB akan membawa para pemodal besar dari negaranya untuk mengerjakan proyek-proyek berteknologi tinggi. Ini hendaknya kita dukung penuh demi kemajuan daerah," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek di Samarinda, Rabu (5/8).
Modal usaha yang akan ditanamkan sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 3,5 triliun. Dana itu untuk membiayai pembangunan lima proyek besar di kawasan Industri Kariangau di Balikpapan dan Buluminung di Penajam Paser Utara.
Keberadaan Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung disebut Kawasan Kariabu menarik minat PT KAB untuk menanamkan investasi mereka mendukung pengembangan kedua kawasan itu.
"Kita patut bersyukur atas keinginan pihak Rusia melalui PT Kereta Api Borneo untuk berinvenstasi di Kawasan Kariabu dan ini bagian dari alih teknologi untuk pengembangan kawasan industri di dua daerah itu," kata Awang.
Walaupun pada awalnya pihak KAB hanya membangun kereta api yang dibuka mulai jalur Kutai Barat hingga berakhir di kawasan Buluminung Penajam Paser Utara dan terkoneksi ke Kariangau Balikpapan, katanya.
"Namun potensi wilayah dengan ketersediaan lahan dalam pengamatan pihak KAB cukup baik untuk pengembangan berbagai usaha. Maka, selain membangun pelabuhan untuk terminal batubara di kawasan Kariabu, mereka juga berencana membangun beberapa pabrik," kata Awang.
Gubernur menjelaskan bahwa tidak benar kalau pihak Rusia melalui PT KAB membangun kereta api di Kaltim hanya untuk menguras sumber daya alam. Sebaliknya, akan terjadi alih teknologi yang berimbas pada kemajuan daerah dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
Sementara itu Head of Regional Coorporate Affair, HM Yadi Sabianoor saat mendampingi President Director PT KAB Dennis Muratov menyebutkan lima proyek besar yang akan dilakukan di kawasan Kariabu sesuai potensi kawasan.
"Terdiri dari pabrik perakitan truk Kamaz dan pabrik pengolahan rezin untuk diekspor ke Republik Tatarstan untuk produksi ban maupun pabrik atau fasilitas pengolahan minyak mentah sekelas kilang minyak kecil menengah," kata Yadi Sabianoor.
Pabrik bahan pembangunan dan produksi modern seperti ballast, geosintetis, nahan dan elemen polimer. Pabrik pembuatan kapal patroli bersayap bawah air dengan kecepatan tinggi serta pabrik untuk upgraded brown coal (batu bara basah dan rendah kalori, red) untuk pembangkit listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News