Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kebutuhan bahan baku industri kakao di Indonesia belum terpenuhi, Indonesia dinilai tetap akan mengekspor biji kakao. Maklum, meski produksi kakao Indonesia masih rendah, tetapi terdapat biji kakao dengan kualitas tinggi. Biji kakao tersebut tidak dapat diolah oleh industri dalam negeri.
"Tiap tahun akan ada ekspor biji kakao tetapi tidak akan lebih dari 25.000 ton hingga 30.000 ton per tahun," ujar Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Zulhefi Sikumbang kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).
Zulhefi bilang selain biji kakao kualitas tinggi, masih terdapat industri luar yang bergantung pada biji kakao Indonesia. Biji kakao Indonesia digunakan sebagai campuran jenis kakao pada produk olahannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor biji kakao pada bulan Januari 2018 mengalami peningkatan. Nilai ekspor biji kakao pada Januari 2018 sebesar US$ 3,62 juta naikĀ 59,28% dibandingkan dengan Desember 2017 yang sebesar US$ 2,27 juta.
Sementara bila dibandingkan dengan bulan Januari tahun 2017 sebelumnya, lonjakan nilai ekspor biji kakao mencapai 171,45%. Hal itu diperlihatkan oleh nilai ekspor bulan Januari 2018 yang hanya sebesar US$ 1,33 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News