kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sagara Technology: Talenta daerah bisa punya prestasi internasional


Kamis, 23 Januari 2020 / 22:40 WIB
Sagara Technology: Talenta daerah bisa punya prestasi internasional
ILUSTRASI. Tim?Sagara Technology


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

Sagara sendiri diperkuat oleh banyak talenta daerah yang telah mencatatkan segudang prestasi hingga di kancah internasional. Misalnya, Adi yang berasal dari Ungaran, kabupaten Semarang, merupakan jebolan dari Founder Institute, sebuah program pelatihan entrepreneur asal Silicon Valley.

Baru-baru ini, ia berhasil menembus program prestisius Executive Education di Harvard Business School. Ada pula Angga Fauzan, pria asal Boyolali yang sempat viral berkat prestasinya yang mendunia. Pria lulusan S2 dari Edinburgh University ini memegang posisi sebagai Chief Marketing Officer di Sagara.

Walau begitu, Adi mengingatkan bahwa walau teknologi telah bantu membuka pintu, talenta manapun masih harus berjuang keras untuk bisa mencapai pintu itu.

“Sebenarnya, saya sendiri sempat gagal beberapa kali masuk ke Harvard. Di jaman sekarang, siapapun bisa mendaftar ke Harvard, tapi tidak semua orang akan pantang menyerah hingga rela mendaftar berkali-kali,” jelas Adi.

Lanjutnya, “Tentu saja kita harus terus memastikan bahwa kualitas usaha kita berkembang setiap tahunnya.”

Didirikan pada tahun 2014, Sagara pun konsisten terus menjadi rumah untuk talenta daerah. “Saat ini, sekitar 80% tenaga kerja Sagara berasal dari daerah.

Mereka beragam asalnya, ada Galih Suryo Priatomo dari desa Gunungpati, Semarang, Nafa Ananda Lutfia dari kota Purwokerto, Novelasari Nadia Putri dari kota Batu, hingga Ade Saepul Mugni dari daerah Rancaekek, kabupaten Sumedang. Mereka punya karakteristik yang mirip, yaitu punya tekad yang kuat, siap kerja keras, dan humble,” jelas Adi.

“Kultur dan latar belakang talenta daerah sangatlah bervariasi, dan karena ini, mereka jadi memiliki perspektif dan ide-ide fresh, unik, dan out-of-the-box. Melihat contoh dari dalam tim kami yang banyak merupakan anak rantau, mereka juga memiliki antusiasme serta adaptabilitas tinggi yang sangat dibutuhkan dalam membentuk kerja sama tim yang kuat. Hal ini mungkin terjadi karena mereka memang punya kesamaan latar belakang, yaitu telah memilih untuk berjuang bareng di kota,” tambah Adi.




TERBARU

[X]
×