Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Inpex Masela Ltd dan Shell Upstream Oberseas Ltd akhirnya mendapatkan perpanjangan operasi sampai 2055. Sebelumnya kontrak Inpex di Masela berakhir 2028.
Namun lantaran sejak plan of development (POD) pertama disetujui banyak sekali perubahan yang terjadi sehingga proyek gas jumbo ini tertunda cukup lama.
Baca Juga: Investasi migas & batubara jadi tumpuan, PR bagi Menteri ESDM periode dua Jokowi
Baru pada era Menteri Ignasius Jonan dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kontrak bagi hasil Masela menggunakan cost recovery ditekan serta rencana pengembangannya.
Pada 11 Oktober 2019 kemarin bahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah menandatangani amandemen kontrak bagi hasil (PSC) Blok Masela pada 11 Oktober 2019.
Baca Juga: Dorong potensi migas, ini sejumlah strategi SKK Migas
Amandemen kontrak meliputi alokasi waktu tambahan selama 7 tahun dan perpanjangan 20 tahun untuk perpanjangan 20 tahun untuk Proyek Abadi LNG. Artinya, Inpex bisa mengelola Blok Masela sampai 2055.
Inpex dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id menjelaskan, hal ini menandai pelaksanaan perjanjian formal mengenai persyaratan PSC yang sebelumnya disepakati dan diumumkan sebagai bagian dari persetujuan revisi rencana pengembangan (POD).
Baca Juga: Inpex dapat perpanjangan kontrak, investasi hulu migas bisa mengalir deras
Inpex menyebut, proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pemerintahan Indonesia dan memberikan dampak berganda bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia.
Kedepannya, Inpex dan Shell akan memulai tahapan Front End Engineering Design (FEED).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News