kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saka Energi dan CNOOC batal kelola blok terminasi


Rabu, 04 April 2018 / 20:20 WIB
Saka Energi dan CNOOC batal kelola blok terminasi
ILUSTRASI. PERTAMINA ALIH KELOLA BLOK MAHAKAM


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) eksisiting mundur jadi pengelolaan blok terminasi berpartner dengan PT Pertamina (Persero). Dua kontraktor tersebut adalah Saka Energi untuk di blok Sanga Sanga serta CNOOC di blok Southeast Sumatera (SES).

Dalam rapat dengar pendapat antara Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI terungkap bahwa di Blok Sanga Sanga Pertamina akan bermitra dengan PT Karunia Utama Perdana dan Opicoil Houston Inc yang merupakan kontraktor eksisting. Tidak ada nama Saka Energi ataupun kontraktor lain seperti LASMO Sanga-Sanga, Virginia International Co serta Universe Gas&Oil; Company Inc.

Pembagian participating interest (PI) di blok Sanga Sanga Pertamina adalah sebesar 67,5%, BUMD 10% dan badan usaha eksisting yang berminat 22,5% dengan perincian PT Karunia Utama Perdana sebesar 13,72% dan Opicoil sebesar 8,78%

Sementara untuk di blok SES tidak ada nama CNOOC SES Ltd, Inpex Sumatera, CNOC Sumatera Ltd, Talisman UK Southeast Sumatera Ltd ataupun Risco Energy Pte Ltd yang merupakan para kontraktor atau perusahaan terdahulu. Pertamina hanya menggandeng satu partner yaitu PT GHJ SES Indonesia.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan meskipun para partner di Blok Sanga Sanga dan SES terdengar baru, namun ia memastikan partner Pertamina untuk kelola blok terminasi adalah para partner eksisting. Namun sayangnya Ia tidak dapat membeberkan detail asal usul dua perusahaan tersebut.

"Sudah pasti itu eksisting. Tidak mungkin saya tanda tangan sesuatu untuk perusahaan baru," kata Djoko di Gedung DPR, Rabu (4/4).

Sampai saat ini, Djoko mengklaim belum mengetahui alasan Saka Energi tidak lagi ikut berpartisipasi di blok Sanga Sanga. "Kecuali ada perubahan tadi yang Sanga-Sanga, ada yang mundur, ada yang tetap. Tanya sama yang mundur kenapa," ungkapnya.

Asal tahu saja, Saka Energi sendiri sudah coba dikonfirmasi perihal ketidakikutsertaannya di Sanga Sanga, namun belum ada tanggapan resminya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Amien Sunaryadhi menyatakan dua perusahaan di Sanga Sanga dan SES adalah perusahaan migas swasta asal Indonesia. "Dua-duanya asal Indonesia, swasta," jelasnya.

Amien menceritakan, untuk di blok SES misalnya, sebenarnya tidak hanya CNOOC, Inpex, Talisman dan Risco tapi juga ada Saka Energi serta PT GHJ SES Indonesia merupakan kontraktor eksisting yang membeli PI CNOOC menjelang kontrak berakhir. Jual beli PI dinilai sebagai hal lumrah dalam bisnis migas.

Amien mengklaim sudah menanyakan kepastian keikutsertaan para kontraktor eksisting termasuk kepada CNOOC yang semula ada operator, namun perusahaan asal China itu menyatakan untuk tidak ikut serta.

"Ditanya mau ikut atau tidak, CNOOC katakan tidak, dia firm, Saka juga tidak yang tersisa GHJ. ini (SES) diberikan ke Pertamina. Tapi Pertamina diminta ajak existing partner karena itu tadinya CNIOC ,Saka, GHJ kontrak baru Pertamina dan GHJ Ok juga sama nah kontrak baru nanti PHE dan jadestone (Ogan Komering)," pungkas Amien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×