kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saka Energi: Lapangan Sidayu dan West Pangkah produksi kuartal II-2020


Rabu, 15 Mei 2019 / 13:06 WIB
Saka Energi: Lapangan Sidayu dan West Pangkah produksi kuartal II-2020


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan mendapatkan tambahan produksi minyak dari Sidayu dan West Pangkah. Kedua lapangan tersebut akan mulai menyeburkan minyak pada kuartal II-2019.

Produksi Saka Energi pada tahun 2018 sebanyak 49.613 barrels of oil equivalent per day (boepd), atau lebih rendah dibandingkan dengan produksi 2017 sebanyak 51.393 boepd. Hal ini karena ada dua blok yang dikembalikan, Blok Sanga-Sanga dan Southeast Sumatra.

Meski melepas dua blok migas, Saka mendapat keuntungan dari Blok Muara Bakau yang sudah beroperasi. Tumbur Parlindungan Direktur Utama Saka Energi Indonesia mengungkapkan, laba bersih yang diperoleh pada tahun lalu karena faktor harga minyak yang naik dan efisiensi.

Saat ini pengembangan Sidayu dan West Pangkah sudah disetujui SKK Migas. Untuk kedua proyek itu Saka Energi akan menggelontorkan US$ 200 juta."Tahun depan sudah produksi, pastinya kuartal II-2020," kata Tumbur, Selasa (14/5).

Selain itu, Saka juga menemukan cadangan minyak baru di Tambakboyo, lepas pantai Jawa Timur. Vice President Goverment Saka Energi, Purwanto Nugroho mengatakan masih perlu pembuktian lagi di Tambakboyo karena masih tahap awal. "Ini minyak," ujarnya.

Untuk pengembangan Tambakboyo bisa mencapai tiga sampai lima tahun sampai proses produksi. "Kan ada proses, ngebor dua sumur eksplorasi, POD, dan kira-kira 3-5 tahun," imbuh dia.

Tumbur menjelaskan, pihaknya juga sedang melakukan eksplorasi termasuk untuk dua blok gross split. "Tahun depan seismik survei, bisa enam bulan," kata Tumbur.

Dia mengatakan, komitmen untuk mengebor di Blok Pekawai di beri batas waktu tiga tahun, sedangkan Blok Yamdena tidak ada komitmen mengebor. "Kami juga sedang melihat dua blok yang ditawarkan pemerintah," imbuh dia.

Seperti diketahui, Saka membukukan laba bersih US$ 16 juta pada tahun 2018, setelah Saka mengalami kerugian pada tahun 2017 sebesar US$ 93,6 juta. Adapun pendapatan Saka mencapai US$ 585 juta atau naik 20% dibandingkan depan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya US$ 472,86 juta.

Saka Energi saat ini memiliki hak kelola 11 blok migas di dalam dan luar negeri. Dari jumlah itu, lima diantaranya dioperasikan oleh Saka Energi dengan 100 % kepemilikan yaitu PT Pangkah, Sesulu Selatan, Wokam II, Pekawai, dan PSC West Yamdena.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×