Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
BALI. Peluncuran proyek baru kondominium hotel (kondotel) sebagai fasilitas akomodasi sekaligus instrumen investasi tak pernah henti. Kendati pasar properti tengah mengalami tekanan akibat melemahnya kondisi ekonomi, proyek baru kondotel terus bermunculan.
Dalam catatan Kompas.com, khusus di Bali, tak kurang dari 15 proyek kondotel baru yang meramaikan pasar hingga kuartal I 2014. Salah satunya adalah Puri Menesa Condotel & Residence yang dikembangkan PT Citra Mutiara Bestari. Pengembang ini menawarkan 35 unit kondotel dan 150 unit apartemen.
Padahal kinerja tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Pulau Dewata ini justru merosot drastis. Menurut catatan perusahaan riset perhotelan STR Global, penurunan TPK mencapai 13 persen. Tarif rerata harian atau average daily room rate (ADR) punikut anjlok menjadi 114,38 dollar AS.
Namun begitu, hal tersebut tak mengurangi tingkat kepercayaan diri PT Citra Mutiara Bestari untuk mendulang penjualan. Menurut Direktur PT Citra Mutiara Bestari, Michael Widjaja, Bali masih menjadi spot wisata dunia. Banyak turis mancanegara dari negara-negara yang selama ini belum mengenal dan berkunjung ke Bali. Selain kunjungan berulang yang terjadi setiap tahun.
"Bali lebih popular ketimbang Indonesia. Oleh karena itu kami percaya diri mengembangkan kondotel dan apartemen Puri Menesa. Hingga saat ini pun kami mampu meraup penjualan sebanyak 50 unit sejak peluncuran perdana tiga hari lalu. Pasar masih menyambut positif jenis properti kondotel," ujar Michael kepada Kompas.com, Jumat (2/5).
Harga per unit kondotel yang dibanderol mulai dari Rp 600 juta untuk tipe 30 meter persegi, R 1,2 miliar untuk tipe 60 meter persegi, dan Rp 1,5 miliar untuk tipe 90 meter persegi. Harga senilai itu sudah termasuk perabot (fully furnished). Kondotel ini akan dikelola oleh Calliste Hotel.
Puri Menesa juga menawarkan gimmick pengembalian investasi 16 persen dengan komposisi bagi hasil 50:50, serta 30 poin bebas tinggal setiap tahun di kondotel milik pembeli. "Kami juga menawarkan potensi pembayaran kembali sebesar 100 persen pada tahun ke-15," jelas Michael. (Hilda B Alexander)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News