Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Swiss sebagai salah satu mitra dagang Indonesia telah mengizinkan dan memberikan pembebasan bea masuk atas ekspor CPO dari Indonesia. Hal ini menjadi angin segar untuk komoditas andalan Indonesia yakni crude palm oil (CPO) atau minyak sawit.
Kebijakan pembebasan bea masuk itu diambil oleh pemerintah Swiss setelah menempuh referendum lewat jalur voting oleh masyarakat dan diputuskan di tingkat parlemen dengan tetap mempertimbangkan masukan dari berbagai stakeholder seperti organisasi non-pemerintahan (LSM), Minggu (7/3) waktu setempat.
Hasilnya menunjukkan sebanyak 51,7% rakyat Swiss menyetujui perjanjian dagang antara Indonesia dan Swiss.
Baca Juga: Ekspor CPO ke Swiss bebas bea masuk, SMART: Angin segar bagi industri sawit Indonesia
Head of Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Michael Kesuma mengatakan, pembebasan bea masuk CPO dari Indonesia ke Swiss menjadi angin segar bagi produsen sawit.
“Meski kami tidak terkena dampak langsung karena belum ada penjualan ke sana, namun berita tersebut bagaikan angin segar karena persepsi terhadap konsumsi sawit masih cukup positif,” jelas Michael kepada Kontan.co.id, Selasa (9/3).
Sementara itu, SGRO masih belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai bagaimana rencana untuk memanfaatkan peluang tersebut. Yang pasti, saat ini perusahaan berpegang prinsip untuk terus mengoptimalisasikan kinerja usaha perusahaan demi kepentingan seluruh stakeholdersnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News