kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,96   -25,77   -2.67%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sandiaga Uno Ajak Investor Investasi di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata


Jumat, 29 Juli 2022 / 21:47 WIB
Sandiaga Uno Ajak Investor Investasi di 5 DSP dan 8 KEK Pariwisata
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan paparannya


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para investor untuk berinvestasi di lima destinasi super perioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

“Sebelum saya bertugas di Pemerintahan, dulu saya juga mengelola investasi, dan saya melihat peluangnya sangat besar. Apalagi investasi yang begitu banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” ucap Sandiaga dalam ‘Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’ di ARTOTEL Suites Mangkuluhur, Kamis (28/7).

Dalam acara Himpunan Anak Media (HAM) yang berkolaborasi dengan ARTOTEL Group dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, Sandiaga menyebut bahwa peluang berinvestasi di destinasi pariwisata sangat menjanjikan.

Baca Juga: Sanur Jadi KEK Kesehatan, Nilai Investasi Rp 10,2 Triliun

Terlebih, menurut Sandiaga, setiap 1 dollar off investment mampu menciptakan enam kali lipat jumlah lapangan pekerjaan. Dia menegaskan bahwa yang dibutuhkan sekarang itu eksekusi bagaimana 8 KEK Pariwisata, 5 DSP dan 12 sustainable tourism mencari sustainable projects alternative. "Skema pembiayaannya pun sudah ada sehingga memberikan dampak yang luas," katanya.

Hingga saat ini tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di 8 KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika sebesar Rp 226,79 triliun. Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di 3 Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo dan Danau Toba sebesar Rp 6,7 triliun.

Peluang tersebut, lanjut Menparekraf terlihat lantaran pada bulan Mei 2022, World Economic Forum telah merilis Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022, dan Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan tahun 2019.

“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka untuk berinvestasi,” sebut Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan dengan terbukanya peluang investasi diharapkan, terdapat penciptaan dan kebangkitan ekonomi karena terdapat 1.1 juta lapangan pekerjaan baru tahun 2021.

“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujarnya.

Menparekraf juga menjelaskan, sistem KEK ini menarik karena bisa memberikan insentif dari keuangan, perpajakan, pembiayaan dan pengelolaan lahan. KEK ini adalah model yang juga sudah digunakan negara-negara lain.

Yang paling mendesak adalah realisasi investasi akomodasi di lima DSP juga yang mendesak adalah kesiapan untuk menggelar event-event berskala internasional agar sektor parekraf siap menyambut event-event besar seperti KTT G20 atau ASEAN Summit.

Baca Juga: Kendal Kebanjiran Investasi Hingga Rp 27 Triliun, Nilai Ekspor Capai US$ 50 Juta

“Diharapkan melalui Forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada project pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di lima DSP dan 8 KEK Pariwisata,” jelas Sandiaga.

Sementara itu Henky Manurung, Deputi Bidang Industri dan Investasi menambahkan, forum ini bertujuan untuk percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.

“Melalui forum ini, diharapkan dapat dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan project pariwisata,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×