Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Sang Hyang Seri akan memulai ekspansi lahan pertanian padi di Kalimantan Timur (Kaltim) seluas 8.648 hektare (ha) pekan ini. Lahan itu adalah bagian dari total pengelolaan lahan yang dimiliki Sang Hyang Seri seluas 40.000 ha.
Nizwar Syafa\'at, Direktur Penelitian dan Pengembangan Sang Hyang Seri, mengatakan, perusahaannya telah memperoleh instruksi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelola lahan pertanian seluas 40.000 ha. Namun, dari total tersebut, yang baru mendapat izin hak guna usaha (HGU) hanya seluas 8.648 ha.
Eddy Budiono, Direktur Utama Sang Hyang Seri, bilang, pihaknya telah mengajukan izin pengelolaan lahan seluas 30.000 ha dari 40.000 ha yang diminta Kementerian BUMN. Namun, "Tampaknya pemerintah daerah setempat ingin melihat dulu hasil panen pertama, sebelum memberikan izin tambahan lahan," katanya.
Untuk memulai ekspansi lahan pertanian tersebut, perusahaan pelat merah ini akan melakukan tahapan groundbreaking penanaman padi pada akhir pekan ini. "Untuk tahap pertama, kami akan melakukan pembukaan lahan di areal seluas 100 ha di Kabupaten Berau," kata Nizwar ke KONTAN, Senin (9/7). Di Kabupaten Berau, Sang Hyang Seri telah mengantongi HGU seluas 5.648 ha, sedangkan di Kabupaten Bulungan mencapai 3.000 ha.
Produktivitas 3 ton
Nizwar bilang, groundbreaking lahan meliputi land clearing, yaitu pembukaan lahan, pembuatan petak sawah, hingga penyiapan irigasi. Pelaksanaan land clearing diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan, setelah itu baru dilakukan penanaman benih padi.
Tanpa mau menyebut nilai investasi yang akan digelontorkan, Nizwar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua varietas benih padi non-hibrida untuk ditanam di Kaltim. Benih-benih itu merupakan produksi perusahaan sendiri yang dikembangkan di Subang, Jawa Barat dengan luas produksi 3.500 ha.
Dengan memperhatikan kondisi cuaca di wilayah Kaltim, Nizwar memperkirakan penanaman benih padi baru bisa dilakukan pada September-Oktober 2012 mendatang. Dengan perkiraan itu maka pada pada akhir tahun panen padi perdana sudah bisa dilakukan oleh perusahaan ini.
Dengan potensi produktivitas mencapai sekitar 3 ton per ha dan tanam perdana 100 ha, maka diperkirakan Sang Hyang Seri akan mampu mendapatkan hasil panen perdana sebanyak 300 ton gabah. "Satu tahun hingga empat tahun pertama, potensi panennya hanya mencapai 3 ton per ha. Namun, setelah lima tahun berjalan potensi panennya bisa mencapai 6 ton per ha," kata Nizwar.
Eddy menambahkan, di tahun-tahun pertama, ekspansi lahan padi di Kaltim belum akan berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan perusahaan. Tahun ini pendapatan Sang Hyang Seri masih akan didominasi penjualan benih, baik melalui tender pengadaan benih pemerintah maupun pemasaran langsung lewat SHS Shop.
Perusahaan ini menargetkan produksi benih sebesar 120.000 ton tahun ini. Sebanyak 5.000 ton merupakan benih padi hibrida, benih jagung sebanyak 25.000 ton, dan kedelai 20.000 ton. Jumlah tersebut, kata Nizwar, relatif sama dengan realisasi produksi pada tahun lalu.
Dengan produksi benih sebanyak itu, Sang Hyang Seri menargetkan pendapatan Rp 3,2 triliun, naik 3,22% dibandingkan realisasi tahun lalu, sebesar Rp 3,1 triliun. Perusahaan juga menargetkan laba Rp 110 miliar, naik Rp 5 miliar dibandingkan 2011. "Kenaikan laba perusahaan, kami upayakan dari efesiensi dan melalui SHS Shop," kata Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News