kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Sanksi Pidana Menanti Bagi yang Mencuri Bantal Kursi Kereta Cepat Whoosh


Selasa, 30 Juli 2024 / 05:30 WIB
Sanksi Pidana Menanti Bagi yang Mencuri Bantal Kursi Kereta Cepat Whoosh
ILUSTRASI. KCIC bakal memberikan sanksi pidana bagi penumpang yang mencuri bantal sandaran kursi Kereta Cepat Whoosh. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bakal memberikan sanksi pidana bagi penumpang yang mencuri bantal sandaran kursi Kereta Cepat Whoosh. 

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, sanksi pidana dapat diberikan karena mencuri bantal merupakan salah satu tindakan merusak fasilitas umum. 

"Kalau dari undang-undangnya ada kok, itu kan masuknya pidana. Bisa kita tuntut pidana," ujarnya saat ditemui di Stasiun Tegalluar, Bandung, Senin (29/7/2024). 

Eva melanjutkan, tuntutan pidana ini baru akan diajukan KCIC jika pencuri tidak mengembalikan bantalnya. 

Selama pencuri mengakui kesalahannya dan beritikad baik untuk mengembalikan barang yang dicuri, maka tidak akan dituntut pidana. 

Seperti misalnya peristiwa pencurian bantal sandaran kursi Kereta Cepat Whoosh yang sempat dicuri sebanyak enam kali per Juli 2024. 

Selama ini, para pencuri kooperatif untuk mengembalikan bantal yang mereka ambil dari Kereta Cepat Whoosh. 

"Pokoknya kalau ada yang enggak bisa balikin, kita perpanjang ke jalur hukum," tegasnya. 

Baca Juga: Bukan China, Whoosh Bakal Dioperasikan Masinis Indonesia dalam 1-2 Tahun ke Depan

Eva mengungkapkan, lantaran para pelaku pencurian bantal itu bersedia mengembalikan barang curiannya, maka KCIC tidak memberikan sanksi apapun dan tidak memblacklist mereka dari layanan KCIC. 

Namun KCIC tetap mencatat perbuatan tersebut di data penumpang. 

"Yang sudah-sudah ini kita kunjungi, kemudian memang dengan itikad baik mereka mengembalikan, kemudian juga membuat pernyataan tapi datanya sudah masuk ke kami jadi kita akan tetap memasukan data penumpang tersebut di reportnya ya pernah melakukan apa," ungkapnya. 

"Mereka masih tetap bisa menggunakan kereta cepat, tapi itu sudah direcord oleh kita. Artinya ketika mereka melakukan pemesanan, di sistem kami itu sudah bisa terdata apa yang sudah pernah dilakukan oleh penumpang," tuturnya.  

Sebelumnya, ramai unggahan di lini massa media sosial X (Twitter) yang menyebut bantal sandaran kursi Kereta Cepat, Whoosh hilang. 

Hilangnya bantal kursi Whoosh dimuat oleh beberapa akun X, salah satunya dari akun resmi Whoosh @KeretaCepat ID, pada Sabtu (27/7/2024). 

Baca Juga: Whoosh Angkut 24.000 Penumpang Per Hari

"Bantal Whoosh Hilang, Jangan Sampai Terulang! Halo, Sobat #Whoosh! Apakah kalian tahu, jika terdapat tidak adanya satu item fasilitas saja di dalam Whoosh, dapat menyebabkan satu rangkaian kereta tidak layak beroperasi," tulis unggahan. 

Selain itu, akun X @kabarpenumpang menyebut, sepanjang Juli 2024 sudah ada 6 bantal sandaran Whoosh yang hilang. 

"Sepanjang Juli 2024 sdh 6 kali kejadian bantal di kursi Whoosh, ini orang yg kalo naik pesawat ngantongin selimut headset bukan ya," tulisnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berani Curi Bantal Kursi Kereta Cepat Whoosh, Siap-siap Dipidana"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×