Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Santos Indonesia akan melakukan penghentian sementara operasi (temporary shut down) di lapangan Oyong. Rencananya, shut down ini akan dilakukan pada Juni 2012.
Jhon Ginting, Manajer Operasional Santos Indonesia, mengatakan, shut down ini akan berlangsung selama tujuh hari. Alasan dari shut down adalah ada perawatan dan penggantian turbin. "Shut down dilakukan dalam rangka perawatan untuk terus menjamin pasokan gas kepada konsumen kami," ujar John, Kamis (26/4).
Meski melakukan penghentian sementara, Jhon menjamin tak akan mengganggu kegiatan operasi dari pelanggan Santos. Pasalnya, Santos akan melakukan sinergi
dengan PT Indonesia Power (anak usaha PT PLN) sebagai pembeli gas saat shut down tersebut. Soalnya, menurut Jhon, PT Indonesia Power juga berencana mematikan pembangkitnya sehingga pada saat itu tidak butuh gas. "Kami akan bicara dengan Indonesia Power bagaimana menyinkronkan supaya tidak mematikan dua kali," katanya.
Saat ini proyek perluasan anjungan Oyong (Oyong Infill) di Blok Sampang rampung dan telah berproduksi sejak Februari 2012. Rampungnya instalasi kedua anjungan itu akan memperpanjang usia ekonomi fasilitas Oyong sehingga dapat mengoptimalkan produksi minyak dan gas bumi di Indonesia. Jhon menyebut produksi minyak dari lapangan Oyong sebesar 3.500 barrel oil per day (bopd). Sedangkan produksi gas mencapai 30 billion british thermal unit per days (bbtud).
Sementara itu Presiden Direktur Santos Marjolijng Wajong mengatakan, Santos berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia. Ia bilang, Santos ingin meningkatkan produksi minyak dan gas, sehingga Santos Indonesia bisa menyuplai gas untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri. "Selain pasokan ke PLN dan badan usaha milik daerah (BUMN), pasokan gas juga untuk industri lewat PGN," kata Marjolijng.
Selain lapangan Oyong, Santos juga memiliki lapangan Wortel. Marjolijng bilang Lapangan Wortel ini dirancang untuk listrik dan badan usaha daerah. Lapangan Wortel telah memproduksi gas sejak bulan Februari 2012. "Beroperasinya lapangan Wortel ini akan menjadi
tambahan aset bagi Santos," kata Marjolijng.
Produksi Lapangan Wortel mencapai 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd) itu akan dipasok ke Indonesia Power 30 mmscfd, badan usaha milik daerah (BUMD) Sampang
17 mmscfd, dan BUMD Pasuruan 3 mmscfd. Dengan tambahan dari lapangan Wortel, total produksi Santos di Blok Sampang dan Blok Madura mencapai 210 mmscfd.
Lapangan Wortel terletak sekitar 7 kilometer di barat lapangan Oyong yang lebih dulu menghasilkan minyak dan gas sejak tahun 2007. Wortel akan dikembangkan dengan menyambungkannya (tie-back) ke lapangan Oyong sehingga dapat memaksimalkan nilai aset kedua lapangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News