kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Satelit Nusantara 5 Siap Meluncur September, PSN Kucurkan Investasi Rp 7,5 Triliun


Kamis, 21 Agustus 2025 / 17:16 WIB
Satelit Nusantara 5 Siap Meluncur September, PSN Kucurkan Investasi Rp 7,5 Triliun
ILUSTRASI. PT Pasifik Satelit Nusantara Indonesia, sukses meluncurkan Satelit Nusantara Tiga atau yang juga disebut SATRIA ke orbit dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (19/6). Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menargetkan peluncuran Satelit Nusantara 5 pada awal September 2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menargetkan peluncuran Satelit Nusantara 5 pada awal September 2025.

CEO PSN sekaligus Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia (Ariksa), Adi Rahman Adiwoso menyebutkan nilai investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 7 triliun sampai Rp 7,5 triliun.

Saat ini, satelit tersebut telah berada di Florida Space Coast, Amerika Serikat, untuk menjalani tahap persiapan sebelum peluncuran. 

“Kami sedang menunggu slot peluncuran dalam dua hingga tiga minggu ke depan,” ujar Adi saat ditemui usai Diskusi Panel Ariksa di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Namun, ia belum dapat memastikan tanggal pastinya karena jadwal kerap bergantung pada prioritas peluncuran satelit di AS, kondisi cuaca, maupun kendala teknis. 

“Di dalam perjanjian semua perusahaan swasta, kalau ada kepentingan negara, seperti defense, itu didahulukan,” tambahnya.

Meski begitu, Adi tetap optimistis peluncuran akan sesuai rencana. 

“Insha Allah akhir Agustus atau awal September, kami cek kembali,” katanya. 

Pada proyek ini, pemerintah turut memberikan insentif fiskal melalui BKPM karena pembangunan satelit dikategorikan sebagai infrastruktur strategis.

Satelit Nusantara 5 nantinya akan mencakup Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Seluruh kapasitas untuk Filipina bahkan sudah disewa oleh pemerintah setempat guna memperluas layanan broadband. 

“Semua kapasitas untuk Filipina sudah diambil pemerintah mereka, mirip seperti program Bakti di Indonesia,” jelas Adi. 

Ia menambahkan, kebutuhan kapasitas satelit di kawasan terus meningkat. 

Saat ini, total kapasitas yang dimiliki Telkom dan PSN baru sekitar 400 Gbps, sedangkan studi Comdigital memperkirakan Indonesia membutuhkan 1 Tbps pada 2030. 

“Sekarang ada Starlink, AWS Kuiper, dan lainnya. Kami berharap bisa memenuhi kebutuhan Indonesia ke depan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp 335 Triliun, Terbesar dari Pos Pendidikan

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×