Reporter: Rizki Caturini | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) optimistis pembangunan satelit Palapa D miliknya yang memakan investasi sebesar US$ 220 Juta akan menguntungkan perseroan. Direktur Utama ISAT Harry Sasongko, menegaskan, dalam jangka waktu lima tahun, ISAT sudah bisa meraih BEP alias balik modal dari investasinya tersebut. "Setelah itu, sepuluh tahun sisa beroperasinya satelit ini baru bisa menghasilkan profit," ujar Harry, hari ini (19/8).
Artinya, pendapatan operasional dari satelit yang akan diluncurkan pada akhir Agustus tahun ini, mencapai sekitar US$ 44 juta per tahun. Sebesar 60% penggunaan satelit Palapa D yang memiliki 40 buah transponder ini akan dijual kepada stasiun televisi, radio dan penyedia internet dalam maupun luar negeri. "Sisanya akan kami gunakan sendiri untuk mengembangkan bisnis seluler dan data internet Indosat," kata Harry.
Menurut Harry, menghabiskan sisa tahun 2009 ini, Indosat akan fokus untuk memperbaiki jaringan di dalam negeri. Baik dengan penambahan Base Transceiver Station (BTS) maupun optimasi BTS yang telah ada.
Itu sebabnya, dalam jangka pendek, Indosat belum memiliki rencana ekspansi ke luar negeri. "Qtel sebagai pemegang saham mayoritas Indosat sangat berkomitmen mengembangkan bisnis telekomunikasi di Indonesia. Mereka siap berinvestasi sekitar Rp 23 Triliun untuk bisnis telekomunikasi Indosat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News